Tidak asing bagi telinga kita tentang pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang lebih populer dengan sebutan PAKEM. Setiap guru, dalam melaksanakan pembelajaran diharapkan selalu menerapkan pendekatan PAKEM. Pengertiannya bahwa setiap pembelajaran harus berjalan lebih menunjukkan aktivitas siswa (baik fisik maupun mental), sehingga memberikan kesempatan lebih besar berkembangnya daya kreativitas, berhasil guna dan tentu sajaberlangsung dalam suasana yang menyenangkan. Lalu apa lagi yang akan dipermasalahkan? Bukankah penerapan PAKEM dalam pembelajaran sudah lama dianjurkan untuk diterapkan?