Tentu peperangan adu kuat akan terjadi antara Ridwan Kamil dan Dedy Mizwar. Lihatlah debat-debat calon ke dua pasangan ini saling menjatuhkan. Namun yang perlu diingat, pertumbuhan suara Ridwan Kamil dan Dedy Mizwar sudah stagnan.
Survey LSI terbaru, suara Ridwan Kamil turun. Sedangkan penurunan suara Dedy Mizwar lebih parah dari pada Ridwan Kamil. Itulah rekor tertinggi suara mereka. Pada sisi lain, suara mengambang masih cukup besar.
Sedangkan yang mulai tumbuh suaranya adalah Sudrajat-Syaikhu paslon no 3. Ini terekam dalam hasil survei Litbang Kompas. Bahkan dua lembaga survei sudah berani memenangkan paslon Sudrajat-Syaikhu.
Geliat suara Sudrajat-Syaikhu mulai terlihat di akhir masa kampanye. Terutama pasca lebaran. Ada beberapa hal yang membuat geliat ini. Pertama, keberaniannya mengusung #2018SudrajatSyaikhuMenang maka #2019GantiPresiden.
Hastag ini menyadarkan para pemilih Prabowo dalam Pilpres 2014 untuk memback up kemenangan Sudrajat-Syaikhu. Selama ini pemilih Jawa Barat belum tahu dukungan Paslon bila mereka menang nanti pada Pilpres 2019.
Kedua, keputusan Jokowi melalui Mendagri mengangkat Jendral Polisi aktif menjadi pejabat Gubernur Jawa Barat. Energi perlawanan muncul kembali karena bertentangan dengan undang-undang yang ada. Hal ini pun ditegaskan oleh pakar hukum tata negara yaitu Yusril.
Ke dua faktor ini menggelorakan semangat serangan udara di medsos dan darat baik berupa spanduk, pamflet maupun sosialisasi dari rumah ke rumah untuk memenangkan Sudrajat-Syaikhu No 3.
Seruan para ulama untuk mendukung #2018SudrajatSyaikhuMenang di Pilgub pun mulai gencar disosialisasikan. Dengan melihat Jawa Barat sebagai penopang massa terbesar gerakan 212. Maka seruan ini cukup efektif membakar semangat sosialisasi ke masyarakat bawah yang kebanyakan masih suara mengambang dalam berbagai survei.
Dari beberapa temuan di lapangan. Para pemilih Ridwan Kamil dan Dedy Mizwar masih bisa berpindah. Namun para pemilih Sudrajat-Syaikhu cendrung sudah kokoh. Dan semangat untuk mensosialisasikannya pun cukup tinggi.
Jadi walau publikasi lembaga survei mengunggulkan Ridwan Kamil dan Dedy Mizwar, namun suara Sudrajat-Syaikhu masih terus tumbuh. Apakah masih bisa mengejarnya?
