Aroma tanah yang sedikit basah, bekas derasnya airmata langit yang menangis beberapa malam lalu, tercium begitu khas kala kami memasuki gerbang
Kebon Empring siang itu. Jejeran pohon bambu di sisi kanan kiri jalan menambah teduhnya suasan hati pengunjung, lagipula di bawa sini hanya ada udara segar yang tak terganggu asap kendaraan.
KEMBALI KE ARTIKEL