Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Ini Tentang Rasa dan Harga

30 November 2013   22:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:28 52 0
'Aku tak pernah melupakan nama mu dalam setiap do'a ku, selalu mnyiapkan ruang untukmu di hati ini'

Disudut kota ini, dibawah pohon yang basah semua mengulang kembali cerita tentangnmu. Tentang kisah menyenangkan hati hingga 5 tahun ini. Ya, Aku jatuh dan lupa bagaimana cinta itu mengikat kita berdua, semua membuat nyaman luar biasa. Malam ini aku mengenangmu lagi..

Saat aku dengan bangganya mengenakan seragam putih abu-abu, saat itu pula cinta itu menghampiri. Oh, Dunia jadi begitu indah. Aku masih menjadi Perempuan pendiam dengan senyum yang kadang 'memalukan' terlalu sulit bagiku menatap kau secara dekat. Pada sore yang tak biasa, aku melihat kau menyanyikan sebuah yel-yel mewakili kelompokmu dengan yel-yel terbaik. aku bertanya dalam hati : siapa kamu? sepertinya kau sangat pintar, cukup berani. Aku pasti akan bisa berteman denganmu..

Hari-hari yang terlewati, aku bertemu denganmu lagi didalam Pelatihan Anak disebuah LSM yang menaungi tempat tinggal kita. Dunia terlalu sempit, aku berjupa denganmu dan itu akan mudah mengenalmu. aku menyapamu malu-malu : Hai, Kamu Bian kan?. kau sama sekali tidak menoleh kepadaku, aku berlalu pelan-pelan, membiarkan kau menelpon dengan orang seberang. selesai pelatihan, aku menyapamu dengan lebih baik. aku katakan aku juga dari SMA yang sama. Kita berteman akrab, saling menyapa..

Pelan tapi pasti karena intensitas yang kita jalani, cinta itu mengalir..pelan-pelan saja hingga entah apa namanya, sulit sekali ketika aku tak mendapatkan sapaan dan senyummu setiap pagi : Selamat pagi Nana :)

Cukup, itu sudah cukup membuat hati ini berjalan dengan baik untuk hari itu hingga hari ini. lama, Mungkin kita saling memahami satu sama lain, aku dan kau semakin memiliki berbagai kecocokan. punya hobi yang gila dan tentu karena kita di organisasi konseling yang sama. semua serba menyenangkan.

Hingga Suatu sore saat kita menikmati mentari sore dibalik dedaunan, aku yang hanya kadang diam saat kau berbicara. Aku terlalu tidak berani untuk menyanggah, namun darimu aku mulai belajar arti mendengar dan berkomunikasi dengan baik. Sore itu kita sama-sama sedang berbicara mimpi yang akan kita lalui, entah aku yang terpilih, entah kau yang akan mengikuti perkemahan musim Panas di Eropa itu. Aku yakin aku tak pernah meraihnya, kau ungul diberbagai hal dengan bahasa inggrismu yang fasih, skill mu dibidang musik dan prestasi sebagai siswa berprestasi cukup membuat aku minder. aku menyalamimu, pasti kau yang terpilih Bian!

Pagi itu aku mendapat kejutan,kau ada dikelasku..menyapa dan menyalamiku. aku tentu tersenyum saja, cinta belum menggerogoti akal sehatku saat itu. Kau mengucapkan selamat karena aku terpilih mengikutii kemah itu. hanya beda satu angka.Saat itu...saat aku dengan galau nya memikirkan dunia luar , saat aku begitu tidak percaya dirinya aku..saat aku berada pada titik-titik serba terbatas. Kau hadir sempurna, menghapus semua keraguan yang ku pikirkan. Kau hadir, mengusap hatiku bahwa ini semua tentang keyakinan akan indahnya masa depan.

"Aku tidak berani melihat dunia itu terlalu luas, aku hanya Nana yang berasal dari kampung dengan segala keterbatas. Jangankan untuk berbicara pada dunia, padamu dan teman sekolah saja aku tidak bisa,bie! "

Kau tertawa nyaring saat itu, menatapku lamat-lamat.

"Dunia itu luas Nana, saking luasnya kau tak bisa memandang seluruhnya dengan matamu. Aku selalu yakin kau mampu, buktinya kau terpilih. Bukan sembarangan yang terpilih. Na, Akan banyak hal yang mengajarimu untuk berani pada dunia. Akan banyak orang baik yang kau temui meskipun aku sudah tak ada disampingmu lagi. yakinlah, kau pasti bisa! tatap dunia ini dengan optimis, anggap saja semua orang didunia ini sama kayak aku...sama baik hati dan kurangnya banyak. Ingat aku disana ya!'

Kau beranjak membiarkan aku sendiri termenung di sudut taman kelas itu, saat itu semua perlahan "dunia" itu berubah membaik padaku. kita sering berdiskusi bersama, belajar bahasa inggris bersama, memotivasi diri bersama, menghabiskan sore dengan tawa. Aku tertarik ketika kau memperlakukan aku sebagai perempuan, sebagai perempuan. Lalu hati mulai bertanya.. "jatuh cintakah aku pada motivatorku ini?'

Aku tidak tahu jawaban pastinya, aku tidak pernah tahu pertanyaan itu melintas dengan mudah. hingga 5 tahun hari ini.. aku masih sangat jatuh cinta padamu. Mungkin ada yang hadir gantikan mu,Namun kau tahu? tempatmu selalu ada. Aku tak mungkin bisa lupa ketika aku berbicara jika sebenarnya diam-diam kau yang ajarkan aku. Aku tak mungkin memberi ruang hati itu, jika sebenarnya yang membangunnya kau adalah orang pertama. Aku tak mungkin lupa jika deretan  diaryku terpenuhi oleh namamu, hingga hari ini. Semua tentangmu, Suatu saat akan menjadi kado jika kita berjodoh. Kau sungguh berbeda dan membuatku takluk tanpa membantah. karena semua yang kau kata selalu benar dan cerdas menurutku. Namun  Pada 2 tahun terakhir kita sudah sangat jarang menyapa : menanyakan tentang cinta sudah tak berani lagi tentunya, sepertinya kita terikat dengan Rohis yang kita geluti dikampus kita.

Saat deraian hujan itu jatuh, aku tersadar kini sudah menjadi Mahasiswa. Kita bukan anak-anak lagi yang dulu mungkin bisa gak makan karena patah hati, atau buat status galau karena karena si doi gak telpon malam minggu. hehe..

Sekarang dengan pemahaman yang berbeda, aku memahami rasa dan harga. rasa yang harus dijaga daam balutan do'a agar kelak berharga ketika saatnya tiba. Aku belajar banyaktentang menghargai mimpi-mimpi itu, menghargai semangat itu.. menghargai segala jejak kebaikan yang ditanamkan oleh orang lain, meskipun kau tak berada disampingku lagi. Kebaikan mu sungguh sangat berharga dan aku tak akan mampu membayar harga yang kau berikan itu.

Untukmu yang tak pernah ku lupa..saat hujan membasahi kota, saat senja dengan jingga dan saat diary itu tertulis namamu, hanya itu yang berani aku lakukan saat ini. diam-diam dengan baik tidak memberitahu mu, terlalu berharga perasaan itu. Semoga selalu saja ada tali-tali yang terbentang di dua tempat kita, lalu menjadi simpul yang kuat dan berharga.

Selalu ada cinta disini, "Kau yang belum tergantikan hingga saat ini.. kau yang selalu ada dalam balutan do'a dan hatiku. semoga selalu berbahagia meskipun orang lain tak memahami rasa melainkan harga. dan percayalah, kita selalu menghargai rasa dan harga itu" :)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun