Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Nyanyian Sunyi Rosa

18 Februari 2016   13:16 Diperbarui: 18 Februari 2016   13:46 63 1
Angin di Pantai Sendawa, memilin pagi, merengkuh dingin yang nyata. Ikan berkecipuk di bawah dermaga. Sorak suara alam di ufuk fajar menggema langit. Bias-bias warna berpendar melukis angkasa. Burung camar melantunkan zikir pagi, menggoda Tuhan dalam rumpun doa yang merayu. Semak menguning semakin mengkilat keemasan dimandikan cahaya. Puluhan pohon jati berbaris, berderet membentuk lorong tak berujung. Indah, deburan ombak membuai mimpi. Rosa terpekur menatap kaki langit. Kakinya hangat diselimuti pasir. Sepanjang pagi mengencani ayunan dan angin, dunia ramai semakin menjauh. Bak lorong waktu yang menghempas raga, Rosa terdampar dalam satu masa penuh mimpi: kenangan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun