Umumnya kupi Weng memiliki dua cita rasa, kupi Weng pahit dan manis. Untuk kupi Weng manis biasanya menggunakan gula atau susu, juga memungkinkan campuran keduanya sesuai selera.
Di sebagian warung, racikan kupi Weng juga menggunakan madu, tentunya memiliki cita rasa yang berbeda.
Tentunya tidak asing bagi kalangan penikmat kopi. Kupi Weng dipercaya memiliki khasiat yang manfaat bagi kesehatan tubuh. Misalnya untuk menambah darah, meningkat stamina, dan juga untuk menjaga kestabilan tubuh selepas kerja berat.
Harga kupi Weng cukup bervariasi, berkisar antara 5-10 ribu per gelas. Ahli racikan kupi Weng biasnya ada di warung - warung di kampung. Kocokan telor tidak menggunakan blender, tapi dikocok secara manual menggunakan sendok atau pecahan rotan.
Pasokan telor kampung atau telor bebek biasanya dipasok oleh warga setempat. Biasanya, saat diwarung telor tersebut ditaruh dalam toples atau ranjang kecil yang diletakkan dekat dapur kopi.
Selain biar mudah diambil oleh barista, diletakkan telor dekat dapur juga dipercayakan bisa tahan lama.
Bagi orang-orang tertentu, kupi Weng diracik dengan dua telor (dobel), bahkan ada yang tiga telor. Biasanya untuk kebutuhan stamina atau pemulihan kesehatan paska sakit.
Tidak sembarang orang bisa meracik kupi Weng, hanya orang tertentu yang mampu menghasilkan cita rasa yang sempurna. Pengaruhnya ada pada proses pemilahan telor putih dan kuning, kocokan telor, dan jenis kopi yang dipakai.
Jika kocokan telor tidak sempurna atau tercampur dengan telor putih, maka sudah dapat dipastikan hasilnya tidak bagus.
Kupi Weng menjadi pilihan bagi anak mudan juga generasi tua. Bagi anak muda atau pengantin baru, Kupi Weng untuk menambahkan stamina.
Jika teman-teman datang ke Aceh, tidak ada salahnya mencoba Kupi Weng hasil racikan barista Aceh. Tidak ada salahnya juga teman-teman belajar langsung cara saring kopi, seperti yang dilakukan oleh Muhaimin Iskandar Calon Wakil Presiden Anies Baswedan untuk Pemilu 2024, saat beliau berkunjung ke Aceh.[]