Dalam perjalanan menuntut ilmu, sering kali kita tergesa-gesa untuk menguasai pengetahuan tanpa memperhatikan satu hal yang lebih mendasar: adab. Adab, atau perilaku yang baik, adalah fondasi utama yang menjadi penopang ilmu agar bermanfaat dan penuh keberkahan. Tanpa adab, ilmu bisa kehilangan arah dan tujuan.
Mengapa Adab Lebih Dulu?
Ilmu yang tinggi tanpa diiringi adab dapat membawa kehancuran. Sejarah menunjukkan banyak contoh di mana ilmu digunakan untuk tujuan yang merusak karena minimnya etika dan moralitas. Rasulullah SAW mengajarkan kita bahwa adab adalah inti dari pembentukan karakter seorang muslim. Sebelum para sahabat belajar Alquran atau hadis, mereka diajarkan untuk memiliki rasa hormat kepada guru, orang tua, sesama, bahkan kepada lingkungan.
Seorang ulama besar, Imam Malik, pernah berkata kepada muridnya, "Pelajarilah adab sebelum menuntut ilmu." Perkataan ini mengingatkan kita bahwa adab adalah gerbang untuk memahami ilmu dengan hati yang bersih dan niat yang tulus.
Adab Sebagai Penuntun Ilmu
Adab melatih kita untuk:
1) Menghormati guru dan sumber ilmu: Sikap rendah hati terhadap guru membuka hati kita untuk menerima hikmah dari pelajaran yang disampaikan.
2) Menghargai proses belajar: Tidak tergesa-gesa, tetapi berusaha memahami ilmu dengan sabar dan konsisten.
3) Menggunakan ilmu untuk kebaikan: Dengan adab, ilmu yang kita peroleh diarahkan untuk membangun, bukan merusak.