Artikel
rejoinder saya kemarin sudah membantah premis-premis utama Pepih Nugraha berjudul: “Apakah Pantas Akun Pakde Kartono Diberangus?” (14/10/2015). Kali ini, saya ingin mengubah sudut pandangnya dengan menjadikan tulisan Pepih Nugraha sebagai “lahan” belajar sesat pikir (
logical fallacy). Terangnya, saya mengidentifikasi sejumlah sesat pikir yang menurut hemat saya dapat menjadi bahan belajar bersama. Karena itu pula saya memasukkan tulisan ini ke kanal Humaniora.
KEMBALI KE ARTIKEL