Sedikit ingatan ke belakang. Pada era Pilpres dulu, saya pernah menulis sebuah artikel yang isinya seruan kepada JK untuk menarik kembali kata-katanya terhadap Jokowi yang ia lontarkan beberapa waktu sebelum ia dipasangkan mendampingi Jokowi sebagai Cawapres. Ia menyatakan bahwa Jokowi belum "siap" menjadi Presiden. Sebuah seruan yang tidak ditanggapi JK, saya kira!
Kembali ke stimulasi rekan Thomson di atas, saya pun sebenarnya menyimpan kuriositas yang sama terhadap JK selama beberapa saat terakhir ini. JK seakan "tenggelam" tanpa respons terhadap kemelut yang dihadapi Jokowi.
Sebagai Wapres, tentu bukan sesuatu yang muluk untuk berharap JK mengemukakan lontaran dukungannya terhadap Jokowi. Pun bukan harapan yang ketinggian untuk sekadar ingin mendapatkan kesan bahwa JK "setia di sisi" Jokowi. Di media yang terbaca publik tentunya!
Di sisi lain, seperti yang kita ketahui bersama, Tim Independen sendiri telah menegaskan bahwa pencalonan BG bukanlah inisiatif Jokowi. BG bisa dikatakan "titipan bermasalah" yang memang menimbulkan masalah besar hingga kini.
Tetapi, JK justru menegasi (menolak) penegasan tersebut. Kecurigaan saya terstimulasi ketika membaca komentar resistensif JK di Kompas.com kemarin (28/1/2015). Sebelum menjelaskan mengapa begitu, baiknya saya kutip dulu komentar JK:
Saya kira tentu semua penggantian penting itu diusulkan, ditandatangani, dan direkomendasikan oleh Pak Presiden. Tidak ada orang lain yang bisa putuskan selain Pak Presiden.