Sebagai dosen yang setiap tahun membimbing para mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah tahap akhir, saya selalu berhadapan dengan pertanyaan yang sama: bagaimana menulis abstrak?; unsur-unsur apakah yang harus ada di dalam abstrak? Pun, sebagai editor in chief dari dua jurnal ilmiah, saya selalu mendapati mayoritas kontributor yang menyertakan abstrak untuk artikelnya tidak menulisnya sesuai dengan kandungan elemen-elemen yang harus ada di dalam sebuah abstrak.
Dalam pengamatan saya, kenyataan di atas sebenarnya lebih disebabkan oleh kurangnya pembekalan mengenai teknis menulis karya ilmiah di berbagai academia. Bukan hanya itu, secara psikologis, kita cenderung langsung ingin menulis apa yang kita pikir perlu kita tulis tanpa merasa perlu memakai banyak waktu mengetahui bagaimana menulis apa yang hendak kita tulis. Maka, tulisan ini saya kira penting sebagai suplemen informatif bagi para akademisi yang sedang berjibaku dengan karya tulis ilmiah.
Elemen-elemen
Abstrak adalah ringkasan dari seluruh isi sebuah tulisah ilmiah. Selain harus mencantumkan informasi bibliografisnya (nama penulis, judul, tahun, dan jumlah halaman), isi abstrak seharusnya mengandung elemen-elemen kunci yang akan dijelaskan secara ringkas di bawah ini:
- Latar belakang. Di bagian ini, Anda perlu memberikan rangkuman informasi mengenai latar belakang atau lebih spesifik pokok masalah yang Anda geluti di dalam karya ilmiah Anda.
- Tujuan. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan tujuan penulisan karya ilmiah Anda.
- Implikasi. Di bagian ini Anda mengemukakan implikasi praktis dari hasil riset Anda (jika ada).
- Metode. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan metode riset yang Anda gunakan.
- Hasil. Di bagian ini Anda mengemukakan temuan-temuan yang Anda hasilkan dalam riset Anda.
- Kesimpulan. Kemukakan kesimpulan akhir dari hasil riset Anda di sini.