Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Artikel Utama

Bandara Sultan Hasanuddin, Benahi Disiplin Karyawan Dong!

17 November 2011   02:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:34 740 3
Menjelang jam 11 malam, Hari ketiga di bulan November, pesawat yang saya tumpangi mendarat di bandara sultan Hasanuddin, Makassar. Saya akan transit sekitar 10 jam, dan akan melanjutkan penerbangan pada pukul 9 keesokan harinya. Setelah melapor ke bagian yang menangani penumpang transit, saya dipersilakan untuk menunggu di ruang tunggu lewat pintu 1. Saya dan seorang teman seperjalanan pun bergegas ke ruang tunggu 1. Menunjukkan boarding pass pada petugas di pintu masuk. Petugas membaca sekilas, lalu mengatakan pada kami, bahwa kami belum boleh masuk ke ruang tunggu. Akhirnya kami memutuskan untuk ke musholla yang letaknya tak jauh dari ruang tunggu 1. Usai sholat, saya masih duduk menunggu di musholla. Saya pikir lebih aman saya duduk di musholla daripada di luar. Menjelang jam 12, saya dapat sms dari teman saya, menyuruh saya untuk masuk ke ruang tunggu, karena dia sudah ada didalam. Saya pun membenahi bawaan saya dan menuju ke ruang tunggu 1. Sampai depan pintu, kembali saya tunjukkan boarding pass saya pada petugas. Petugas yang berbeda dengan petugas yang mengecek pada saat percobaan pertama saya untuk masuk tadi. Petugasnya bilang "Wah, untuk penerbangan ini belum bisa masuk mbak". "Lho, tapi teman saya seperjalanan  bisa masuk tadi, pak" "Nggak mungkin bisa masuk, mbak akal-akalan bohongi saya ya?" "Bener pak, saya kesini karena di sms teman saya, dibilangi klo dia sudah ada didalam" saya mulai agak emosi karena dituduh mau mengakali dia. "Waduh, berarti kami kecolongan. Harusnya nggak boleh masuk" Petugas itu lalu menengok ke arah temannya, yang saya perkirakan meloloskan teman saya untuk masuk. Lalu dia mempersilakan saya untuk menunggu di luar saja. Saya malas berdebat, akhirnya saya memilih duduk diluar. Saya beritahu teman saya, bahwa saya tak boleh masuk. Teman saya menyarankan untuk masuk lewat pintu belakang saja, karena banyak juga orang yang lalu lalang lewat pintu belakang. Tapi saya menolak, karena setahu saya pintu belakang itu untuk keluar, bukan untuk keluar masuk. Kalaupun ada yang masuk lewat pintu belakang, pastilah dia petugas bandara. Maka saya pun tetap duduk diluar. Mengamati para calon penumpang yang duduk diruang tunggu dari balik kaca. Tak berapa lama, saya lihat beberapa petugas berbincang dengan para penumpang di dalam ruang tunggu. Lalu para penumpang mengemasi bawaannya dan keluar lewat pintu belakang. Oh, rupanya para calon penumpang disuruh keluar. Beberapa calon penumpang lalu bergabung dengan saya duduk diluar. Ibu dengan 2 anak ini juga disuruh keluar, padahal pesawat mereka dijadwalkan berangkat pukul 01.00. Tanpa diberitahu alasannya apa. Kok bisa sih, penumpang sudah diruang tunggu disuruh keluar. Kenapa nggak sekalian kayak saya aja, ditolak masuk. Daripada sudah diijinkan masuk, tapi akhirnya disuruh untuk keluar. Barangkali ruang tunggu 1 mau dibersihkan. Saya masih mencoba berprasangka baik. Tapi saya tunggu beberapa saat, kok nggak ada petugas yang bergerak untuk bersih-bersih. Para petugas malah bagi-bagi nasi kotak, lalu berkumpul disalah satu sudut ruang tunggu. Saya pun lalu menghidupkan kamera, jepret sana sini

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun