Liburan sekolah, biasanya memang banyak anak laki-laki yang minta di sunat. Berdasarkan cerita dari tetangga yang malam minggu kemarin juga merayakan sunatan anak lelakinya yang bernama Akbar. Akbar sudah lama pengen di sunat. Tiap kali liburan sekolah dia selalu merengek minta disunat. Orang tuanya selalu beralasan bahwa Akbar masih kecil, jadi sunatnya nanti saja kalau sudah besar.
Namun liburan tahun ini, keinginan Akbar sudah tak bisa ditunda lagi. Akbar sudah naik ke kelas 5 SD, rang tuanya tak bisa lagi beralasan bahwa ia masih kecil. Dua hari menjelang terima raport, Akbar menelpon bapaknya yang bekerja di luar kota. "Pokoknya Sabtu besok aku mau sunat".
Kalang kabutlah kedua orang tuanya. Beralasan masih kecil sudah tak bisa lagi. Maka mulailah orang tuanya mencari-cari informasi keberadaan dokter untuk menyunat anaknya.
Berdasar rekomendasi teman, ditelponlah sang dokter. Buat kesepakatan sambil memberikan alamat rumah.
Sabtu sore, kala Ibu Akbar pulang kerja, dia mendapati Akbar tiduran dikamarnya. Mengenakan sarung. Akbar bilang kalau dia sudah disunat. Hah? kapan?
Oh rupanya sang dokter memajukan jadwal acara sunatan. Jadi kedua orang tua akbar tak melihat proses anaknya disunat.
Tapi tak apa, yang penting kemauan Akbar sudah tercapai. Semoga cepat sembuh dan bisa bermain lagi dengan teman-temannya.