Dari dua hari yang telah lewat, satu kata yang sering terlontar SALUT. Salut pada semangat para guru untuk belajar. Salut pada antusiasme mereka menyimak materi yang disampaikan. Salut pada kemauan mereka untuk tak mau ketinggalan dalam bidang TI. Salut pada mereka yang mau merogoh kocek sendiri demi meningkatkan kompetensinya.
Saya sempat senyum-senyum sendiri. Senyum dan mentertawakan diri sendiri. Mereka, para guru itu, hampir semuanya memiliki laptop dengan spesifikasi tinggi. Memiliki koneksi internet di rumah. Aku bandingkan dengan diriku sendiri. Laptop punya kantor yang sudah lemot kebanyakan program yang diinstal, sementara spesifikasinya standar-standar aja. Koneksi internet mengandalkan punya kantor pula. Jadi klo nggak ngantor, otomatis nggak bisa berhubungan dengan internet.
Fasilitas komplit, namun sayang masih banyak yang belum memanfaatkan secara maksimal. Laptop lebih sering buat nge game. Koneksi internet sekedar untuk akses facebook.
Setelah pelatihan, diharapkan para peserta dapat memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada untuk menunjang pekerjaan mereka. Mencari sumber-sumber belajar. Membuat modul ajar berbasis komputer. Membuat modul ajar berbasis web. Membuat soal-soal ujian berbasis web.
Tentunya tak cukup waktu dua hari untuk membuat mereka menguasai semua materi itu. Namun setidaknya, mata mereka sudah terbuka, bahwa dengan pemanfaatan teknologi informasi dapat memudahkan mereka dalam menyampaikan materi ke siswa dan juga melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Salut untuk pemda tarakan. Salut untuk dinas pendidikan yang telah memfasilitasi para guru untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam bidang teknologi informasi.
Semoga selesai pelatihan para peserta benar-benar dapat menerapkan penggunaan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar di sekolah.