Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Siapa Itu Otto Rehhagel? Pencari Rumah Sejati, Jawabnya

20 Mei 2013   10:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:18 713 0
Merdunya kicau burung bukan karena kualitas suaranya. Melainkan bagaimana ia menemukan kenyamanan, aman, sehingga ia bisa mengeluarkan suara terbaiknya. Saya pernah menulis tentang cara rumah menerapi kita untuk semakin membumi. Tulisan tersebut saya posting beberapa minggu lalu. Lewat judul Menyentuh Bumi di Rumah Sendiri, saya diingatkan banyak hal gara-gara rumah. Termasuk adalah kepandaian dia mengingatkan siapa diri kita, ke mana kita harus melangkah, dan cara rumah memanusiakan penghuninya. Bagi Otto Rehhagel, Kaiserslautern memang bukan kota kelahirannya. Ia lahir di Essen. Namun Kaiserslautern, kota yang biasa juga disebut dengan K Town adalah pelabuhan yang nyaman. Kaiserslautern memberinya kenyamanan. Di kota dengan populasi 99.469 ini ia menemukan ‘rumah’, sebelum kemudian ia menjadi manusia sebenarnya. “Otto datanglah ke sini. Di sini kamu akan menjadi pelatih. Lebih dari itu, kamu akan menjadi manusia lagi,” demikian seru Juergen Friedrich. Sahabat yang sekaligus menjabat komisaris klub sepak bola setempat ini menelepon Rehhagel pasca episode jahatnya majikan kaya yang ditunjukkan manajemen Bayern Munchen. Raksasa Jerman telah memecat Rehhagel dari kursi kepelatihan. Lalu Friedrich datang meminta Rehhagel untuk melatih Kaiserlautern yang sedang pesakitan. Klub ini terkena degradasi ke divisi II Liga Jerman pada musim 1996/1997. Dengan segala kesederhanaannya, Kaiserslautern benar-benar sebuah rumah bagi Rehhagel. Di tengah segala pertanyaan, kenapa ia memilih melatih klub kurcaci yang sedang terdegradasi padahal sebelumnya ia meneken kontrak dengan klub raksasa, Rehhagel punya prinsip sendiri yang mampu menjawab semua pertanyaan itu. Di matanya, “Munchen terlalu banyak otoritas. 70.000 penonton di stadion mempunyai komando di sakunya. Satu-satunya yang tidak punya komando hanya wasit.” Sementara, “Saya suka tantangan. Kaiserslautern penuh dengan tantangan. Saya melihat Kaiserslautern mempunyai prospek.” Perjalanan Otto Rehhagel menjadi contoh satu dari sekian siklus hidup manusia, kita mengalir kepada ceruk pemberi kenyamanan dalam hidup ini, bukan ceruk kemegahan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun