Desa wisata ini letaknya di Giri Harja yang didirikan oleh Dalang Abah Sunarya yang terkenal sebagai tokoh pada budaya dan seni Sunda.Kehidupan masyarakat terkenal sebagai pengrajin yang berfokus pada seni dan budaya Sunda. Hal ini yang membuat Desa Wisata Jelekong berbeda dengan yang lainnya karena kondisi alam, seni dan budaya, serta dalam pola masyarakat yang memiliki karakteristik yang unik tentunya.
Daya tarik desa wisata ini terkenal sentra dalam pembuatan kerajinan wayang golek, lukisan-lukisan dan kerajinan tangan yang berseni khas Sunda yang terkenal sampai mancanegara yang sudah menjadi warisan turun menurun menjadi perekonomian masyarakat Jelekong. Ketika memasuki desa ini, kita akan disuguhi kanvas-kanvas disepanjang jalan dan galeri-galeri seni di sepanjang jalan yang memiliki fungsi sebagai ruang pameran lukisan hasil pengrajin dan adanya workshop kerajinan lukisan yang menjadi tempat tinggal pengrajin juga. Motif gambar lukisnya pun bertemakan objek flora fauna maupun alam. Selain itu, pada daerah depan Giri Harja, dekat jalan raya terdapat pengrajin dan seniman wayang golek dimana pengujung dapat melihat hasil karya seni wayang golek yang dipajang pada galeri dan berfoto-foto dari hasil seni khas Jelekong.
Potensi yang dimiliki sebagai Eco-Museum adalah nilai sejarah seni dan budaya yang diwariskan secara turun menurun dan juga wujud hasil dari kesenian yang berupa wayang golek dan lukisan-lukisan yang terkenal di dalam negeri serta mancanegara.Selain itu, terdapat juga padepokan sebagai sarana pelatihan maupun pementasan dalang dan juga sejarah wayang pembuatan wayang golek.Potensi pada desa wisata ini dapat dijadikan sebagai Eco-Museum dikarenakan aspek lingkungan alam yang masih terjaga kelestariannya, dari segi preservasi nilai-nilai seni dan budaya serta karakteristik pola masyarakat desa wisata Jelekong sehingga menarik wisatawan untuk datang. Identitas yang kuat sebagai sentra seni dapat menjadikan ciri khas dari tempat lainnya dan dapat menjadi konsep Eco-Museum.
Fasilitas, sarana, dan prasarana pendukung yang disediakan pada desa ini terdapat toko-toko cinderamata, galeri-galeri kesenian, padepokan. rumah makan, mushola, akses jalan, lahan untuk parkir, tempat penginapan, pom bensin, dan puskesmas. Sebenarnya untuk fasilitas, sarana, dan prasarana pendukung sudah ada tetapi belum memadai atau maksimal tersedia seperti diperlukan perluasan lahan parkir karena wisata yang datang rombongan yang menggunakan bus atau kendaraan pribadi lainnya.Untuk akses transportasinya bisa menggunakan kendaraan umum karena letak desa ini strategis dekat jalan raya. Dan untuk keamanan pengunjung belum maksimal karena tidak adanya titik evakuasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana dan untuk tempat penginapan perlu dimaksimalkan lagi.
Desa wisata di Kelurahan Jelekong ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi Eco-Museum di Kabupaten Bandung dengan sentra wayang golek dan seni lukis yang mendunia. Dalam fasilitas, sarana dan prasarana pendukung harus terus dikembangkan dan diperhatikan untuk menarik pengunjung wisatawan untuk datang ke desa ini. Sebagai Eco-Museum di daerah ini dapat mensejahterakan perekonomian masyarakat lokal sebagai matapencaharian pengrajin wayang golek dan seni lukis dan menambah pengetahuan wisatawan terkait sejarah seni wayang golek dan lukis.