Ada masa ketika mulut tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Ruang untuk bicara tertutup rapat, kesalahpahaman menyelimuti setiap sudut. Rasanya hidup, namun seperti mati, tertekan oleh kewarasan yang harus terus dipertahankan. Setiap menit berlalu dengan peran yang terus berganti, seolah tak ada ujungnya. Menyakiti tak pernah benar-benar berhenti, meski berpura-pura pulih, kenyataannya diri ini telah mati secara perlahan.
KEMBALI KE ARTIKEL