Besek, atau wadah anyaman dari bambu yang tradisional, dipilih sebagai alternatif untuk menggantikan penggunaan plastik atau wadah sekali pakai lainnya. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari komitmen MTs N 6 Bantul  sebagai madrasah Adiwiyata tk nasional untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Sementara daun jati dipercaya mampu mengawetkan daging agar tidak mudah terkontaminasi menjadi cepat rusak kwalitas dagingnya.
Plh Kepala MTs N 6 Bantul, Basuki Rahmad S. Ag. Mengungkapkan pentingnya ikut melestarikan dan menjada lingkungan. "Kami sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Dengan menggunakan besek, kami ingin memberikan contoh bahwa kegiatan sosial seperti pembagian daging kurban dapat dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan," ungkap basuki.
Kerjasama panitia yang terdiri dari guru, pegawai, OSIm dan komite proses penyembelihan sampai daging siap dibagikan berjalan dengan lancar. Setelah daging sapi kurban dipotong dan disiapkan, ditempatkan dalam besek yang lebih dulu diberi daun jati. Panitia penyembelihan kurban dengan antusias membagikan paket daging kurban kepada siswa yang terdaftar dan kepada warga sekitar. Keputusan untuk menggunakan besek an daun jati mendapat sambutan positif dari masyarakat, yang menganggapnya sebagai langkah proaktif dalam mempromosikan keberlanjutan lingkungan.
"Daging kurban ini bukan hanya bermanfaat bagi mereka yang menerima, tetapi juga membawa pesan penting tentang kepedulian terhadap lingkungan. Semoga kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk mengadopsi praktik yang ramah lingkungan," ucap Taryana salah satu Komite yang mewakili.
Dengan langkah ini, MTs N 6 Bantul bukan hanya merayakan hari raya Idul Adha dengan penuh kebersamaan, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung kelestarian lingkungan melalui aksi nyata. (nan)