Kirana menatap kosong keluar jendela. Hujan semakin lebat. Kaki-kakinya yang runcing lancip seolah menghunjam ke relung-relung hatinya yang terdalam. Ketajaman tusukan yang menghadirkan luka. Luka akibat ucapan anak tirinya seolah mengulitinya akibat mencurigainya. Luka yang tak kunjung reda bahkan terasakan semakin dalam seiring curah hujan yang tiba-tiba mengguyur bumi sore itu.
KEMBALI KE ARTIKEL