Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Ndemokritis

20 Juli 2014   17:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:47 38 0

Sudah pukul lima sore ditunjukkan jam dinding Bale Desa itu. Desa Ndemokritis, sebuah desa di pesisir utara pulau Jawa itu biasanya tampak tenang dengan semilir angin pantai. Tapi hari itu ada yang beda, Bale Desa penuh sesak dan sumpek. Tak seperti biasanya, bale itu ramai dengan warga dan kursi yang mereka duduki. Bale desa yang terletak tepat di pusat itu kini dikerumuni warga. Suara-suara orang yang semakin sore semakin ramai dengan cekcok, gunjingan, bahkan kata-kata umpatan seakan mudah sekali loncat dari ruang di bibir-bibir itu. Pak Sarwo dan Asep, duo pengaman alias hansip senior-junior ini juga mulai waspada dan mulai teriak-teriak tak jelas untuk menenangkan warga. Pak Karwo sudah mulai berdiri dengan wajah memerah seakan mau meledak kepalanya, dia tuding sahabat karibnya sendiri yang duduk di seberangnya itu. Tak mau kalah, Bu Surti pun ikut berkacak pinggang dengan mata melotot ke arah Bu Puji. Bale desa semakin riuh, Asep semakin panik. Pak Sarwo pun menghampiri Pak RT yang duduk di depan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun