Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Balada Cari Raja

23 Juli 2014   08:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:30 25 1
untuk Pertiwi

Dawai biola tua itu mulai beradu

dengan bow yang juga sama tuanya

tanda runtutan nada akan disajikan,

"Balada Cari Raja" judulnya


Grave:


Begitu sunyi senyap lambat intronya


Sejenak melenakan, tapi


audiens mu belum juga berpaling padamu


"Ah, mungkin masih sama dengan balada lima tahun lalu itu"


bisik seseorang di kursi belakang


Lirikmu masih berkisah


pada janji manis yang tak lagi manis


"Semanis-manis janji, tak bakal ada yang semanis bukti",


komentar orang bercaping itu


masih menguap audiensmu


Andante:


Gesekan dawaimu mulai menghangat seiring tempo bow-mu


ketika lirikmu bercerita tentang warna,


merah,putih,kuning,hijau,biru, hingga hitam


"Ini cerita baru",bisik orang di kursi belakang itu


dia ambil dan aduk kopi hitam seperti tertarik


Tetapi audiensmu masih saja


di luar teater kau show


Andantino:


Tempomu kau naikkan, tapi setengah saja


Lirikmu kini berkisah


sedikit epos Mahabharata,


kau munculkan mereka


Yudhistira,Bima,Arjuna,Nakula,Sadewa


Karna, Duryudana,Dursasana,


dan sederetan Kurawa lainnya


Tampil mencari mahkota Hastinapura


Tunggangan mereka bukan kuda


bukan pula kereta kencana, ceritamu


tapi hanya selembar bendera,


bendera warna


Rupanya audiensmu mulai fokus pada lirik baladamu


Allegro Vivace:


Gesekan bow-mu ternyata semakin cepat


Nyaris saja putus dawai biola itu


Riuh audiensmu mulai memenuhi teater itu


"Ini baru menarik!", teriak sesorang


saat lirikmu bercerita,


hanya Yudhistira dan Bima


yang akan berebut mahkota


Riuh teriakan dan tepukan audiensmu


seriuh negeri Hastinapura saat itu


Tak peduli hujan tak peduli kemarau


Tak peduli sumbang atau fals nadamu


Prestisimo:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun