Ilmu kalam juga dikenal sebagai ilmu tauhid dan ushulluddin karena mempelajari keesaan Allah SWT serta meneliti hal-hal yang wajib, mustahil Allah SWT dan Nabi-Nabi. Ilmu ushuluddin disebut demikian karena membahas mengenai esensi Allah, yaitu membicarakan asas-asas agama, sementara ilmu kalam disebut demikian karena "orang seiring memperdebatkan apakah kalam Allah itu qadim atau hadits" (Azali atau baru). Mempelajari aliran-aliran ilmu kalam adalah suatu cara untuk memahami cara berpikir dan proses pengambilan keputusan ulama aliran teologi ketika menangani masalah-masalah keagamaan. Pada hakikatnya, kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu, baik dalam hal kemampuan biologis maupun psikologis, berkualitas tinggi secara alami. Itulah sebabnya mengapa perbedaan kesimpulan antara satu pemikiran dan pemikiran lainnya dalam mengevaluasi objek tertentu juga merupakan sesuatu yang alami. Bagian pembahasan akan membahas mengenai kerangka berfikir aliran-aliran ilmu kalam untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas.
KEMBALI KE ARTIKEL