Ethiopia saat ini menghadapi krisis pangan akut yang dipengaruhi oleh konflik berkepanjangan, dampak perubahan iklim seperti kekeringan akibat El Nino dan ketidakstabilan ekonomi. Krisis ini menyebabkan jutaan orang membutuhkan bantuan pangan darurat, sementara sistem pertanian domestik kesulitan memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah. Menggunakan teori liberal institusi pemerintah Ethiopia dapat menangani krisis ini melalui pendekatan multilateral yang melibatkan kerja sama internasional dan peran institusi global. Pendekatan ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk mengatasi tantangan global yang kompleks seperti krisis pangan. Hal utama yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan peran institusi internasional seperti World Food Programme (WFP) serta Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). WFP dapat mendistribusikan bantuan pangan darurat ke wilayah-wilayah yang paling terdampak konflik dan kekeringan, Â memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Sementara FAO, dapat membantu rehabilitasi sektor pertanian Ethiopia melalui penyediaan benih tahan kekeringan, alat pertanian dan pelatihan bagi petani. Dengan dukungan dari institusi-institusi ini Ethiopia dapat mengurangi dampak langsung dari krisis pangan sekaligus mempersiapkan langkah pemulihan jangka panjang.
KEMBALI KE ARTIKEL