Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Di Depan White Piano

24 Agustus 2011   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:30 102 0
Bibir mengatup pandangku tak beringsut Cakrawala terlihat pucat; serupa lengang berkepanjangan pada baris-baris sajak. Masa silam yang tembaga tiba-tiba menjelma ke dalam partitur-partitur bisu yang kau mainkan. Sepi dan sendiri kau lewati setiap detik yang berlari di antara garis-garis putih dan komposisi sunyi : ah, mimpi itu tak lagi bisa dikenali! Indramayu, 2010 [caption id="" align="alignnone" width="428" caption="White Piano, Syayidin (Indramayu, 2006)."][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun