Wah... Manado benar-benar tumplek blek! Beberapa pekan ini, saya kembali merasakan panasnya suhu udara di tempat tinggal saya. Sebelumnya,
kondisi serupa juga pernah saya alami ketika Indonesia juga menjadi tempat tuan rumah Konferensi Kelautan Dunia (World Ocean Conference/WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit, di Manado, 11-15 Mei 2009. Meski kamar saya sudah menggunakan kipas angin pasca-WOC, tapi kali ini, saya benar-benar merasakan padatnya kota Manado di saat penyelenggaraan "
Sail Bunaken". Ini tulisan soal keluhan? Tentu tidak. Saya mau mencoba mencermati agenda Sail Bunaken dari kacamata efektifitas p
enyelamatan dan pelestarian terumbu karang Bunaken. Puncak kegiatan Sail Bunaken, bisa jadi ketika Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS George Washington, menyemarakkan "event" internasional Sail Bunaken, di Teluk Manado. Kapal induk itu dijadwalkan mengirimkan sejumlah pesawat tempur pada Sailing dan Flying Pass pada 19 Agustus 2009. Bahkan beberapa pesawat tempur milik AS tersebut, di antaranya empat unit F-18 Hornet, satu pesawat E AG dan pesawat E2C yang merupakan pesawat intai marinir, sudah melakukan latihan (cek rute) di Teluk Manado. Nah, mungkin inilah yang mambuat langit Manado menderu-deru dalam beberapa hari terakhir. Agenda lainnya tak kalah menarik. Usai beribadah ke gereja jam 6 pagi, saya menyempatkan diri berkunjung arah Malalayang Manado. Pantai wisata ini ramainya bukan main, karena ribuan penyelam dilibatkan dalam
pemecahan rekor dunia dengan catatan waktu 31 menit. Rekor ini masuk Guinnes Book Record ! Hebatnya lagi, upacara peringatan
detik-detik Proklamasi Ke-64 tahun RI di bawah laut Perairan Manado, diikuti marinir asing dari Australia, Inggris dan Filipina. Kegiatan tersebut direspon luar biasa, karena mereka senang bisa datang di Manado, sebuah kota yang indah, bahkan ikut dalam upacara di bawah air, sebagai sebuah kejutan. Selain marinir asing, peserta upacara itu juga diikuti mahasiswa dari Manado dan seluruh club selam di Nusantara serta Angkatan laut (AL), Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), Kepolisian Republik Indonesia, maupun masyarakat umum.
KEMBALI KE ARTIKEL