Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Mayoritas versus Minoritas

13 September 2010   11:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:16 504 0
Sebuah tulisan yang kuhasilkan beberapa bulan lalu, menghilang dari note FB gara-gara aku deactivate akun beberapa minggu lalu. (Betapa admin FB ga canggih! :'( ) Sekarang kumunculkan lagi, kebetulan sedang heboh kasus penusukan seorang pendeta. Memang kasus tidak hanya melulu masalah agama saja, namun kecenderungan kalangan mayoritas untuk menunjukkan kekuasaan atas kalangan minoritas terjadi dimana-mana. Di Indonesia 'kebetulan' Islam adalah agama kalangan mayoritas, sehingga Islam lah yang dituduh tidak peka kepada kaum minoritas. Di negara lain, bisa jadi sebaliknya, Islam yang dipeluk oleh kalangan minoritas diinjak-injak. Hal ini menunjukkan ketidakdewasaan manusia atas pemahaman agama yang dipeluknya. Para kaum 'spiritualis' yang bersikukuh pada aksioma bahwa agama hanya membawa mudhorot belaka (terutama pada mereka yang dengan buta 'memeluk' agamanya) dan memaksa segala agama enyah dari muka bumi ini juga mengesalkan ~ bagiku ~ karena hal ini berarti mengerdilkan hak seseorang untuk meyakini apa yang masuk akal baginya. Yang paling utama menurutku adalah ~ lagi-lagi ~ LAKUM DINUKUM WALIYADIN. Bagi yang ingin memeluk agama, menjalankan 'syariat perintah agama' sesuai kata hati dan pikiran mereka, SILAKAN. Bagi yang mengaku memeluk agama, namun membaptis diri sekuler ~ talking about myself :-p ~ ya SILAKAN. Bagi yang mau spiritualis, agnostik, deist, atau pun atheist, SILAKAN. And ... STAY ON RESPECTIVE PATH! Jangan mencampuri urusan orang lain, JANGAN merugikan orang lain. MAYORITAS versus MINORITAS http://nana-podungge.blogspot.com/2010/03/mayoritas-versus-minoritas.html

After all, the practical reason why, when the power is once in the hands of the people, a majority are permitted, and for a long period continue, to rule is not because they are most likely to be in the right, nor because this seems fairest to the minority, but because they are physically the strongest. But the government in which the majority rule in all cases cannot be based on justice, even as far as men understand it. Can there be a government in which the majorities do not virtually decide right or wrong, but conscience? (from Civil Disobedience by Thoreau)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun