Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Artikel Utama

Menyambut Ujian Nasional yang "Nampak" Tidak Menentukan Kelulusan

8 Mei 2015   23:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:14 32 0
Sebagai guru matematika SMP saya mempunyai pengalaman pribadi pada saat mempersiapkan siswa menghadapi ujian nasional tahun 2015. Dulu banyak siswa yang menganggap matematika sebagai momok. Namun begitu terbit aturan bahwa kelulusan tahun 2015 ditentukan oleh sekolah, banyak pihak yang merasa lega. Ya, memang hasil ujian nasional nampaknya tidak terlalu memberatkan penentuan kelulusan. Di sisi lain, hal ini membawa dampak kurang baik bagi beberapa siswa yang tidak ingin berjuang untuk mendapat nilai unas bagus. Minat belajar sebagian siswa tersebut menurun, "Buat apa susah-susah belajar matematika, toh tidak menentukan kelulusan" kata beberapa siswa.

Meski demikian, hampir semua sekolah berharap agar perolehan nilai unas tetap baik. Sekitar sebulan sebelum unas, kami hanya menyajikan pembelajaran untuk mata pelajaran yang akan diujikan pada unas. Artinay terjadi penambahan jam pelajaran per minggu untuk mata pelajaran yang masuk unas.  Pembaca dapat membayangkan, di kelas saya barangkali hanya sekitar 5 dari30 anak dalam satu kelas yang tetap memiliki semangat untuk belajar menyambut unas.

Saya berupaya mencari cara agar anak-anak tetap belajar tanpa merasa terbeban. Tidak jarang saya mengemas masalah/soal menjadi suatu cerita kontekstual, bahkan cukup didiskusikan secara lisan dan dapat membantu anak mengerti bagaimana penyelesaiannya.  Hati saya terhibur melihat anak-anak menjadi mengerti suatu materi. Namun itu tidak bertahan lebih dari 60 menit, karena selebihnya say menjumpai bahwa anak-anak merasa jenuh belajar. Alasan sederhana terlontar dari bocah-bocah polos di kelas saya, "Kan tidak pengaruh pada kelulusan pak?, Buat apa susah-susah pak?. Sekitar dua minggu menjelang unas, saya berupaya menambah jam khusus untuk beberapa anak yang memiliki semangat belajar lebih, dengan harapan akan muncul nilai-nilai yang dapat dibanggakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun