Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Pesan kaum MusliminAmbon atas ledakan diSolo

25 September 2011   10:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:38 178 0
M. Fachry – Ahad, 25
September 2011 16:54:00 –
Hits: 1047
AMBON (Arrahmah.com)
– Kaum Muslimin Ambon,
korban kedzoliman
nasrani pasca kerusuhan
11 September 2011,
mengirim pesan
menanggapi ledakan bom
yang terjadi di GBIS
Kepunton, Tegalharjo,
Jebres, Solo, Ahad
(25/09/2011), sekitar pukul
10.55. Mengapa kaum
Muslimin diperlakukan
diskriminatif?
Pasca ledakan bom di
GBIS Kepunton,
Tegalharjo, Jebres, Solo,
Ahad (25/09/2011) sekitar
pukul 10.55 WIB, aparat
pemerintah terlihat
langsung sibuk. Selain
presiden SBY sendiri yang
langsung memberi
instruksi untuk
mengungkap pelaku
peledakan, Kapolri dan
Kabareskim pun langsung
mengunjungi TKP. Hal ini
berbeda sekali dengan
ketika kerusuhan Ambon
meletus pada Ahad, 11
September 2011 lalu,
dimana hingga kini belum
juga diungkap siapa
pemicu dan pelaku
kerusuhan tersebut.
Berikut sms keprihatinan
dari kaum Muslimin
Ambon yang dikirin ke
redaksi Arrahmah.com
Pesan kaum Muslimin
Ambon korban
kedzoliman Nasrani
Ketika bom meledak di
gereja kepunton Solo,
semua pejabat dari
presiden,
menkopolhukan, kapolri,
sampai ketua umum GP
Ansor semuanya
berkomentar pedas,
mengutuk dan meminta
segera diusut dan
ditangkap pelakunya.
Tapi kenapa ketika
tanggal 11 September
2011, kaum Muslimin
Ambon menjadi korban
kedzoliman orang-orang
Nasrani kita tidak
mendengar komentar
yang sama seperti hari
ini ?
Padahal, ada 7 orang
Muslimin Ambon yang
tewas pada kejadian
tersebut, ada 100 orang
lebih kaum Muslimin yang
terluka, ada 1 kampung
Muslim yang habis
terbakar rumahnya, ada
3000 pengungsi Muslim
yang berada di tempat-
tempat pengungsian
sampai hari ini dengan
keadaan yang sangat
memprihatinkan. Bisakah
presiden,
menkopolhukam, kapolri,
kapolda Maluku atau
bahkan ketua umum GP
Ansor mengungkap dan
menangkap dengan
segera pelaku yang telah
membakar kampung
Muslimin Waringin,
Ambon, yang telah
membunuh 7 orang
Muslim yang telah
mencederai 100 orang
Muslim Ambon?
(M Fachry/arrahmah.com)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun