Perihal jargon yang kerap dilontarkan walikota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) bahwa Solo sekarang adalah Solo masa lalu, saya jadi harap-harap cemas. Berharap, sebab menyadari relevansi ungkapan lama yang menyebut bahwa sebuah negeri tidak dapat membangun masa depan tanpa mengenali masa lalunya. Namun di sisi lain saya juga merasa cemas mengingat betapa kaburnya sebuah rumusan untuk menakar hal-hal yang bertautan dengan masa lalu sebuah negeri, atau dalam tulisan ini, sebuah kota.