Tuhan Memainkan Api dan Tanah
saat kalian terlelap dalam gumpalan awan
aku berdzikir di garis pelangi
tuhan memberi api
tepat di ulu hati
saat kalian memainkan kubah larva
aku tengah berpikir untuk kembali
menjadi matahari
saat kalian berebut angkasa
saling memainkan argumentasi tentang dalil
aku memarkirkan kendaranku
tepat dibawah makamku sendiri
saat kalian terlelap itulah
aku terbangun
dan meluluhlantakan rumah manusia
tuhan muntah
melihat kalian tak mengenalnya
040506
Dikutip dari buku: Belajar dari Seratus Puisi dari Seratus Penyair (Penerbit ChitChat Publisher 2012, Sunardian Wirodono,h 189)