Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

TB Paru di Tangerang Selatan

7 Januari 2013   14:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:24 319 0
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting  dalam kehidupan. Namun sayangnya, masih ada masalah kesehatan yang terabaikan atau belum  maksimal dituntaskan. Kemiskinan, pendidikan rendah,pengetahuan kurang memberi kontribusi terhadap meningkatnya masalah kesehatan yang ada khususnya di Indonesia.

Ditengah hiruk pikuk kota, gemerlap kehidupan orang kota disisi-sisi mereka terdapat kehidupan yang sangat berlawanan. Si kaya dan si miskin, si pendidikan tinggi dan si pendidikan rendah. banyak sekali ditemui di negeri ini.

Pondok Aren merupakan salah satu kecamatandan kelurahan yang ada di Tangerang Selatan, walau lumayan jauh dai pusat kota Jakarta namun sangat dekat Bintaro. Kita tau sendirilah Bintaro seperti apa.

Selama berada di Pondok Aren, berkoordinasi dengan pihak Puskesmas, saya dan teman-teman melakukan penelitian tentang  masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas yaitu Pondok Aren dan Pondok Jaya. Walau penyakit tertinggi yang ditangani puskesmas adalah ISPA tapi tingkat keparahanyya tidak besar, namun ada penyakit-penyakit yangparah dan menular.

Seperti TB paru, bisa dimasukkan dlamkatogori penyakit yang banyak ada di puskesmas. Yang ditangani puskesmas disini saja sudah 46 orang , mereka yang sudah positiv TB BTA positiv. 46 orang itu sudah banyak, belum lagi yang terlapor dan tercatat di puskesmas. Padahal kita tau sendiri, TB Paru sangat  mudah menular, hanya dari bersin/batuk penderita bisa menularkan ke orang lain.

Yang saya lihat disini, juga berdasarkan data dari kelurahan dan puskesmas masyarakat disekitar sini memang dalam kategori ekonomi menengah kbawah dan pendidikan menengah kebawah. Ada rumah yang tanpa jendela dan ventilasi sehingga matahari tidak bisa masuk, ada rumah yang sangat kecil sekali, ada rumah yang sangat padat isinya. hal-hal ini sangat meningkatkan kasus TB paru masih ada sampai sekarang.

Memang Provinsi Banten merupakan no 4 di Indonesia dengan kasus Tb Parunya. Namun sangat miris rasanya ketika kasus itu berada di wilayah yang sangat dekat dengan kota, pemerintahan. Tapi itulah relaita kehidupan yang sebenarny bisa dihindari.

lalu apa peran tenaga kesehatan yang ada? puskesmas? pemerintah? Sebenarnya sudah ada program nasional penanggulangan TB Paru oleh pemerintah, mungkinkarena kurang SDM dan perhatian jadi kurang maksimal programnya.

Mencari kasus TB Paru relatif lebih gampang daripada mencegahnya. Saya dan teman-teman sudah menemukan beberapa kasus baru didaerah ini, namun masih bingung program apa yang bisa mencegah kasus ini semakin bertambah. Ada program yang sangat bagus dan berkelanjutan namun sangat butuh dana banyak. Untuk penyuluhan kesehatan pasti dilakukan, dimulai dari memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan sehingga mereka bisa mengubah perilaku tida sehat menjadi sehat.

apa yang sebaiknya kami lakukan agar kasus ini segera hilang?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun