Memperingati hari Kartini, harus dijadikan inspirasi, dorongan, energi positif, dan motivasi bagi perempuan untuk mengenali konsep diri berdasarkan potensinya. Perempuan sebagai komponen masyarakat harus diposisikan secara profesional. Kalau sudah begitu, bentuk diskriminasi dan tindakan kekerasan bisa dikurangi bahkan dihilangkan.
Peringatan Hari Kartini pada 21 April ini, harus juga dijadikan momentum untuk menghapus praktik diskriminatif terhadap kaum perempuan. Peringatan kelahiran pejuang perempuan Indonesia ini harus dilihat secara substantif, bukan sekadar hari kelahiran seorang perempuan yang mampu mendobrak hegemoni laki-laki pada zamannya.