Penggunaan Limbah Plastik PET dalam Pembuatan Aspal untuk Meningkatkan Keberlanjutan Infrastruktur Jalan
Plastik merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang ringan, kuat, dan tahan lama. Namun, di balik manfaatnya yang melimpah, plastik telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi lingkungan. Limbah plastik adalah salah satu penyumbang utama masalah pencemaran global, baik di darat maupun di laut. Salah satu jenis plastic yang umum digunakan adalah plastic PET (Polyethylene Terephthalate). Â Â Â Â Â
Plastik dengan jenis PET ini sering kali ditemukan di dalam botol minuman dan kemasan makanan. Limbah plastic ini  memiliki dampak yang sangat merusak bagi lingkungan. Salah satu dampaknya adalah pencemaran. Setiap tahunnya, jutaan ton plastic berakhir di lingkungan, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem. Polyethylene Terephthalate (PET) merupakan jenis plastic yang memiliki sifat kuat, tahan panas, dan fleksibel, sehingga membuatnya ideal untuk digunakan dalam campuran aspal.
Kontruksi jalan menghadapi tantangan besar dalam hal keberlanjutan dan dampak lingkungan. Penggunaan bahan aspal yang berdasarkan minyak bumi memiliki dampak negative terhadap lingkungan, termasuk kandugan emisi karbon yang tinggi dan konsumsi sumber daya alam yang tidak terbarukan. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang eksplorasi penggunaan bahan tambahan plastic dengan jenis plastik PET, seperti plastik dalam kemasan makanan, botol minuman, botol cairan pembersih rumah tangga, produk kosmetik, dll.