Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sekali Saja, Pinjamkan Aku Telingamu

9 Januari 2012   02:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:09 142 0
1.
Kamu pernah di sana, dalam sajak dan puisiku yang selalu kamu baca.

2.
Bahagia itu selalu datang tepat waktu.
Tidak lebih awal atau lebih akhir.
Kitalah yang sering tidak sabar menunggu.

3.
Sekali saja, pinjamkan aku telingamu.
Mungkin, jika tanpa melihatmu, aku berani mengatakan rindu ke telingamu.

4.
Dalam miliaran tetes deras hujan itu, salah satunya ada rinduku.
Iya, hujan adalah kumpulan rindu, langit tak mampu menampung.

5.
Salah satu alasanku menulis puisi tentangmu adalah, kalaupun kelak aku menjadi kenangan, puisiku yang akan menjelaskannya.

6.
Sejak hari dimana sapamu berhenti, aku memutuskan melangkah pergi.

7.
Aku sedang melupakanmu.
Masalahnya, aku merindumu terlalu banyak.
Lebih banyak dari kekuatanku melupakanmu.

8.
Nah, lihat?
Terjadi lagi.
Di hujan seperti ini, kamu selalu sembarangan memasuki pikiranku, duduk tersenyum.
Dan aku kalang kabut.

9.
Namaku luka, engkau biasa melihatku dalam bentuk airmata.
Padahal aku bisa juga dalam bentuk tawa. Menyamar di sana.

______

Diambil dari namarappuccino bersama puisi dan fiksi lainnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun