Inovasi teknologi terus berkembang, tidak hanya untuk industri skala besar, tetapi juga untuk mendukung produktivitas usaha kecil dan menengah (UKM). Salah satu inovasi tersebut adalah spinner peniris minyak, sebuah alat yang kini dimanfaatkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya untuk membantu masyarakat meningkatkan kualitas dan daya saing produk tradisional, seperti kacang sembunyi.
Sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat, mahasiswa KKN memperkenalkan dan mengaplikasikan teknologi spinner peniris minyak kepada kelompok usaha kecil di desa candiwata,mojokerto jawa Timur. Kacang sembunyi, camilan tradisional yang terkenal dengan cita rasa gurih dan manisnya, sering kali menghadapi tantangan berupa kandungan minyak berlebih. Hal ini tidak hanya memengaruhi rasa, tetapi juga mengurangi masa simpan produk.
KEMBALI KE ARTIKEL