sudah sangat parahkah pilpres tahun ini hingga para ulama perlu "turun gunung" untuk ikut berpartisipasi?
Entahlah...kalo ulama yg sejak jaman dahulu netral kok sekarang ikut "kampanye" agar ikut pilpres berarti umat islam sedang diserang oleh para musuh islam.
Siapa para musuh islam itu? mereka yg tak suka dg pengajian, yg mendukung kemaksiatan, prostitusi, miras, pornografi, yang suka mengancam ulama, yg suka membohongi rakyat dll.
Dapatkah ikut pilpres tahun ini disebut "jihad politik" ? Wallahu alam...nunggu fatwa dari para kyai saja