Panitia acara, Haitsam El-Fajri, menyampaikan bahwa pihaknya telah menempatkan petugas di beberapa titik untuk mengatur lalu lintas dan mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif. "Kami sudah melakukan sosialisasi mengenai penutupan jalan ini. Namun, karena antusiasme warga yang tinggi mengikuti pawai, kemacetan tidak bisa dihindari," kata Haitsam.
Menurut Haitsam, koordinasi dengan warga sekitar telah dilakukan untuk meminimalisir dampak kemacetan. "Kami menempatkan petugas di setiap persimpangan dan memasang rambu-rambu penunjuk jalan alternatif. Namun, kami masih menyadari bahwa penutupan jalan ini mengejutkan banyak masyarakat," tambahnya.
Salah satu warga setempat, Basma (20), mengungkapkan kekesalannya karena kurangnya informasi mengenai pawai obor tersebut. "Saya tidak tahu ada acara ini. Seharusnya ada pemberitahuan sebelumnya agar kami bisa mengatur jadwal dan rute perjalanan," kata Basma.
Di sisi lain, panitia pawai mengaku acara ini berlangsung sukses dan lancar. "Kami sangat bersyukur dengan partisipasi masyarakat yang begitu tinggi. Pawai ini merupakan tradisi tahunan untuk menyambut bulan Muharram," ujar Ketua Panitia, Muhammad Azka.
Azka juga meminta maaf atas kemacetan yang terjadi dan berjanji akan berkoordinasi lebih baik dengan pihak yang terlibat di masa mendatang. "Kami akan mengevaluasi dan mencari solusi agar pawai di tahun depan bisa berjalan lebih tertib tanpa mengganggu aktivitas warga," ucapnya.
Pawai obor berakhir sekitar pukul 22.30 WIB, dan lalu lintas di kawasan Ikrima At Taubah, Pancoran Barat, dan sekitarnya perlahan kembali normal setelah acara selesai. Meskipun demikian, kemacetan yang terjadi selama pawai meninggalkan kesan negatif bagi banyak warga yang berharap agar pelaksanaan acara serupa di masa depan bisa lebih terorganisir dengan baik dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.