Pendidikan inklusi merupakan pendekatan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, untuk belajar dalam lingkungan yang sama dengan teman sebaya mereka. Meskipun konsep ini telah diadopsi di banyak negara dan diakui sebagai langkah positif menuju kesetaraan pendidikan, namun masih terdapat berbagai tantangan yang menghambat pelaksanaannya secara efektif. Salah satu tantangan utama adalah penyangkalan yang sering dialami oleh orang tua anak berkebutuhan khusus. Penyangkalan ini sering kali muncul akibat adanya mitos dan stigma sosial yang beredar di masyarakat. Menurut penelitian oleh Sharma et al. (2012), stigma negatif terhadap anak berkebutuhan khusus dapat menyebabkan orang tua merasa tertekan dan cemas, sehingga mengarah pada penolakan terhadap kondisi tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL