Video berdurasi 03.32 berisi sejumlah poin kritik yang disampaikan, mulai dari infrastruktur yang terbatas, sistem pendidikan yang lemah, tata kelola lemah, dan ketergantungan pada sektor pertanian.
Ia menunjuk lampung dan berkata “aku dari provinsi ini dajjal” lalu menjelaskan beberapa poin yang menjadi kritikannya. Adapun poin kritik tersebut di antaranya soal banyak jalan rusak yang dibiarkan bertahun-tahun di Lampung.
"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung, tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa,"
Selain itu, menyoroti pembangunan kota baru di lampung selatan yang telah menelan anggaran miliyaran rupiah
Seorang pengacara bernama Ginda Ansori pun melaporkan Bima. Ginda mempermasalahkan sebutan 'Dajjal' dalam video tersebut, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan dari hasil gelar perkara yang dilakukan serta meminta keterangan beberapa saksi ahli tidak ditemukan tindak pidana.
Kuasa hukum keluarga Bima, Bambang Sukoco, berharap hal ini menjadi pelajaran untuk semua pihak,dan bersyukur karna polisi memberhentikan penyelidikan atas kasus kritik lampung kami ucapkan terima kasih banyak. Untuk Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, kepada rekan-rekan Komisi III DPR RI yang telah meminta untuk kasus ini tidak dilanjutkan ke Polda Lampung
Mengingatkan peristiwa ini dapat menjadi cambukan untuk semua pihak demi kebaikan bersama. berharap apa yang dilakukan Bima bisa membuat pemuda lain berani menyampaikan kritik. “Saya harap ini bisa menjadi cambukan untuk banyak pihak, karena nantinya akan banyak pemuda yang berani menyuarakan kritikan. Namun saya juga berharap untuk semua pemuda memberikan kritik dengan cara-cara yang baik dan sopan,"