Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Prawoto Mangkusasmito, Menyemai Kader Bangsa

22 Agustus 2010   17:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:47 520 0
Saya tidak pernah bertemu dengan beliau, Saya juga tidak mengenal secara langsung, yang saya tahu beliau dari buku, cerita para sahabat. Diantaranya kiprah beliau sebagai Mantan Wakil Perdana Menteri RI di kabinet Wilopo-Prawoto, juga mantan ketua Masyumi. Lalu mengapa saya begitu mengidolakan orang yang tidak saya kenal?

Pada tanggal 26 Mei 1952, Prawoto Mangkusasmito bersama dengan tokoh-tokoh lain termasuk Yusuf Wibisono, Jusdi Ghozali, M. Roem, Abdul Kadir, Jamilus Nurut, Wartomo, Sindian Djayadiningrat, Hariry Hadi, Ismael Hassan. mendirikan sebuah Asrama Mahasiswa Islam Sunan Gunung Jati di Jl. Bunga No. 7 Jatinegara, Jaktim, dan selanjutnya atas bantuan dari berbagai pihak didirikan pula Asrama Mahasiswa Islam Sunan Giri di Jalan Sunan Giri No. 1 Rawamangun. Peembangunan asrama dimaksudkan untuk memberikan tempat tinggal bagi para aktivis serta sebagai tempat pengkaderan ummat Islam, sebagai calon pemimpin Umat dan Bangsa.

Prawoto dan kawan-kawan memiliki pemikiran yang cemerlang, bukan hanya melakukan perjuangan masa itu baik tenaga dan pikiran, tetapi mereka juga melakukan persiapan membina generasi muda yang dipersiapkan untuk meneruskan perjuangannya membesarkan bangsa ini. "Biarpun kader kita sedikit yang penting jadi perwira daripada banyak hanya jadi serdadu" Begitulah ungkapan beliau penuh optimisme dalam membentuk tunas-tunas bangsa.

Asrama Mahasiswa Islam Sunan Gunung Jati dan Asrama Mahasiswa Islam Sunan Giri telah menghasilkan kader-kader diantaranya Prof. Jimly Asshidiqie, SH (Mantan Ketua MK), AM Fatwa (Mantan Wakil Ketua MPR), Prof. Dr. Irwan Prayitno (Gubernur Sumbar), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Muljaman Haddad (Deputi Gubernur BI), Prof. Dr. Riza Sihbudi (Atase Pendidikan London), Prof. Dr. Muchlis R Luddin (Guru Besar UNJ), Letkol Kes. Dr. Wawan Mulyawan (Sekretaris RSPAU), dan Masih banyak lagi kader-kader yang tersebar di berbagai belahan Nusantara, salah satunya adalah Om Jay (Widjaya Kusuma) yang sangat aktif di kompasiana ini.

Selain murah, Asrama Sunan Giri memiliki sistem pendidikan yang berlandaskan Ilmu, Iman dan Amal. Kegiatan keilmuan, keagamaan, dan sosial menjadi bagian dari kehidupan warga Asrama, selain itu warga diwajibkan berkecimpung di berbagai organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan, baik HMI, PMII, IMM, KAMMI, HTI, JIL, FPI, Karang Taruna, BEM, dan organisasi-organisasi lain, sehingga semakin hidup suasana keberagaman, ditambah latar belakang suku, agama, dan budaya yang berbeda membuat warga asrama memiliki pandangan yang bijaksana terhadap keberagaman.

Sampai saat ini Kedua Asrama yang dibangun masih kokoh berdiri, baik secara fisik maupun tradisi intelektualnya. Cita-cita Prawoto Mangkusasmito untuk mendidik kader-kader bangsa tidak akan pernah mati di hati kami, namanya senantiasa menjadi cambuk perjuangan membangun Indonesia yang lebih baik, Hidup kami di Asrama ini merupakan sebuah misi melanjutkan cita-citanya membangun Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun