Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Membangun Solidaritas Sosial: Silaturahmi dan Observasi Mahasiswa KKM Kelompok 150 dalam Mencegah Kemiskinan Ekstrem melalui UMKM Ayam Petelur

4 Februari 2024   08:36 Diperbarui: 4 Februari 2024   09:05 90 2
Dalam era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini, permasalahan kemiskinan tetap menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Kemiskinan bukan hanya sekadar masalah ekonomi, tetapi juga merupakan dampak dari ketidaksetaraan dan ketidakadilan sosial. Oleh karena itu, upaya untuk memerangi kemiskinan harus melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga akademis dan mahasiswa. Tulisan ini akan membahas langkah-langkah mahasiswa Kelompok Kuliah Mahasiswa (KKM) Kelompok 150 dalam mencegah kemiskinan ekstrem melalui silaturahmi dan observasi terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) peternakan ayam petelur di Desa Kemulan.

Silaturahmi dan Observasi: Pilar Penting dalam Pemberdayaan

Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui UMKM menjadi fokus utama dalam upaya memerangi kemiskinan ekstrem. Kelompok Kuliah Mahasiswa (KKM) Kelompok 150 memilih pendekatan yang inklusif dengan melibatkan silaturahmi dan observasi sebagai langkah awal dalam mewujudkan pemberdayaan tersebut. Silaturahmi di sini bukan sekadar pertemuan formal, melainkan merupakan ikatan sosial yang erat antara mahasiswa dan masyarakat Desa Kemulan. Observasi juga dijadikan alat untuk memahami secara mendalam kondisi UMKM peternakan ayam petelur dan potensinya dalam mengurangi kemiskinan.

Analisis Kontekstual Desa Kemulan

Sebelum melibatkan diri dalam kegiatan silaturahmi dan observasi, KKM Kelompok 150 melakukan analisis kontekstual terhadap Desa Kemulan. Analisis ini melibatkan pemahaman mendalam terkait struktur sosial, ekonomi, dan budaya di desa tersebut. Hasil analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Pemahaman ini menjadi dasar dalam merancang strategi dan program pemberdayaan yang tepat sasaran.

Manfaat Silaturahmi sebagai Bentuk Solidaritas Sosial

Silaturahmi yang dibangun oleh mahasiswa KKM Kelompok 150 bukan sekadar pertemuan formal, tetapi merupakan bentuk solidaritas sosial yang memiliki dampak positif dalam memerangi kemiskinan ekstrem. Silaturahmi menciptakan ikatan emosional dan interpersonal antara mahasiswa dan masyarakat, membangun kepercayaan dan saling pengertian. Solidaritas sosial yang terjalin menjadi fondasi kuat dalam menjalankan program pemberdayaan, karena masyarakat merasa didukung dan memiliki stakeholder yang peduli terhadap kesejahteraan mereka.

Observasi sebagai Alat Analisis

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun