Dia belum sembuh
bahkan radangnya semakin
ia telah menanak nanah
hingga sulit kumenahan
Denyutnya menghentak di titik nadirku
seolah sendi sendiku terlepas menahannya
entah bagaimana aku menyembuhkannya
tak kutemukan ramuan mengobatinya
Di dadaku jejak luka dan biru
melukis sakit yang pilu
aku terhempas dipesakitanku
menati kapan tiba ajalku
Sungguh rasaku sudah tak mampu
mendekapnya dalam bisu
aku seolah diambang kematianku
yang begitu menyiksaku
Luka didadaku terus bercerita
tentang rasa dan sakitnya
hingga aku terperangkap dalam siksanya
yang membawaku pada dakwaannya
Entah di mana dia tabibku
yang lama tak pedulikanku
bahkan membiarkanku
mengerang dalam sekaratku
Airmataku telah kering
terbawa peluhku dalam kejang
gemerutuk menahan dalam baring
merajam sukma seolah meregang
Kumencari pegangan
terluka oleh durinya
kubersandar mencari teduh
terbentur oleh kerasnya
Ada luka di dada
memerah bagai barah
denyutnya bagai magma
aku sakit dan sangat sakit..
Entahlah,,,
Hongkong 020415