Generasi milenial  memiliki kemudahan dalam mengakses informasi misalnya saat ini para generasi milenial terkadang lupa dengan jati diri mereka sebagai warga negara Indonesia. Sebagian dari mereka cenderung mengikuti trend dan budaya dari luar dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa memilih terlebih dahulu apakah hal tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia atau tidak. Dengan pemikiran yang luas, terkadang mereka juga jarang mau menerima pendapat dari generasi yang lebih tua karena terkesan merasa paling benar.
Maka dari itu, Pancasila berperan besar dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi milenial. Semua langkah dan tindakan yang dilakukan harus selalu didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Pancasila memiliki lima sila dan antara sila satu dengan yang lain saling menjiwai dan dijiwai serta menunjukan satu kesatuan yang utuh, dan memiliki makna yang sangat dalam untuk menjadi landasan bersikap bertindak dan bertingkah laku.
Bukan hanya Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi milenial yang didasarkan pada nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Berdasarkan undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pelajaran yang terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Pada dasarnya pendidikan kewarganegaraan mempelajari tentang Indonesia, yang berarti seutuhnya belajar untuk menjadi orang Indonesia. Berdasarkan dinamika kehidupan, bermasyarakat, berbangsa ,dan bernegara, nilai- nilai perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan sempat mengalami pasang surut. Para generasi milenial di Indonesia juga perlu dibekali pendidikan kewaranegaraan berdasarkan pemahaman kesadaran berbangsa dan bernegara yang baik dan dinamis, agar mampu menumbuhkan sikap rela berkorban demi bangsa dan negaranya.
Pendidikan kewarganegaraan harus diberi kekuatan untuk berkreasi bagi generasi milenial  agar di terapkan dalam kehidupan sehari- hari, guna meningkatkan budi pekerti, sopan santun, serta menghargai sebuah proses. Tujuan ini diberikan kepada generasi milenial agar bisa berpartisipasi secara aktif dan efektif dalam kemerdekaan untuk masa depan yang lebih baik . Sehingga dapat tercipta generasi milenial yang berkualitas dan berkarakter, sehingga dapat menjadikan Indonesia yang lebih baik lagi.
Pendidikan kewarganegaraan bertujuan menjadikan warga negara agar memiliki wawasan kenegaraan, Â rasa cinta tanah air, dan bangga menjadi bagian dari warga negara Indonesia dalam diri para generasi milenial penerus bangsa. Pendidikan ini tentunya harus dipadukan dengan penguasaan ilmu dan teknologi, sehingga terciptalah generasi masa depan yang nantinya bisa memberikan acuan dalam pembangunan bangsa.
Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan bisa dicapai dengan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang baik berdasarkan tujuan pendidikan dan pemantauan pembelajaran melalui evaluasi. Sehingga tujuannya pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat membentuk generasi milenial yang sadar terhadap hak dan kewajibannya srbagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan begitu, kualitas akan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan akan semakin baik dalam meningkatkan kesadaran generasi milenial yang merupakan bagian dari warga Indonesia sebagai penerus bangsa.
Peran pendidikan kewarganegaraan ini sangat penting bagi  para generasi milenial dan para generasi milenial ini  diharapkan memiliki kesadaran penuh akan demokrasi dan HAM. Dengan bekal kesadaran ini, mereka akan berkontribusi dalam mengatasi berbagai masalah yang akan dihadapi bangsa, seperti konflik dan kekerasan yang terjadi pada masyarakat Indonesia, dengan cara-cara yang damai dan cerdas.
Para generasi milenial dicetak untuk memiliki rasa tanggung jawab atas keselamatan dan kejayaan tanah air yang merupakan tujan berikutnya. Rasa tanggung jawab ini akan tercermin dalam partisipasi aktif generasi milenial dalam pembangunan. Generasi milenial yang bertanggung jawab akan memberikan pengaruh-pengaruh dari luar, mengambil sisi positifnya dan menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai luhur dan moral bangsa.
Pada akhirnya, pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat menumbuhkan sikap setia kepada tanah air dan bersedia dengan tulus iklhas untuk menyumbangkan setiap potensinya demi kemajuan tanah air walaupun mendapat iming-iming popularitas atau harta dari pihak-pihak lain.
Terdapat 3 komponen utama dalam pendidikan kewarganegaraan, yaitu pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), serta sikap kewarganegaraan (civic disposition). Pada era milenial ini, 3 komponen tersebut lebih mudah dicerna dan diserapi dengan nyata dan realis. Generasi milenial yang lebih banyak memiliki pengetahuan dan sikap kewarganegaraan bisa menjadi warga negara yang percaya diri (civic competence). Lalu warga negara yang memiliki pengetahuan dan keterampilan kewarganegaraan  bisa menjadi warga negaramilenial ( generasi milenial )yang berkomitmen (civic commitment). Nanti, pada akhirnya warga negara milenial ( generasi milenial ) akan memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan bisa menjadi warga negara milenial ( generasi milenal ) yang cerdas dan baik (smart and good citizenship).
 Generasi milenial yang berkarakter pancasila tampaknya sudah mulai terkikis oleh perkembangan zaman. Jika hal ini dibiarkan, maka akan meruntuhkan keyakinan masyarakat bahwa bangsanya sudah tidak tangguh dan berkarakter. Maka dari itu, dengan adanya pendidikan kewarganegraaan bisa meningkatkan kesadaran generasi milenial terhadap karakter bangsanya bisa menjadikan mereka warga negara yang baik serta terpandang di mata dunia. Pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya berupaya untuk meningkatkan mutu warga negara melalui pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan kewarganegaraan sangat berperan penting dalam membangun karakter bangsa. Bangsa yang berkarakter lahir karena warga negaranya mempunyai kredebilitas dalam melakukan tindakan yang berbudi luhur sesuai dengan apa yang ada dalam ajaran bernegara.