Dalam negara Islam terdapat 2 macam kewarganegaraan yaitu warga negara muslim dan warga negara non muslim. Dalam hubungan dengan masyarakat non muslim, Islam mengajarkan untuk toleransi, yaitu menghormati keyakinan umat lain tanpa berusaha memaksakan keyakinan kita kepada mereka. Warga negara yang baik pasti punya hubungan yang baik dan harmonis dengan Tuhannya yang ditunjukkan oleh sikap ketakwaannya dan sikap beriman.
Sebagai agama dengan ajaran yang sifatnya universal, Islam menekankan nilai- nilai kemanusiaan dan prinsip- prinsip moral. Moral dalam Islam memperkuat hubungan antar anggota masyarakat, mempersatukan perasaan yang termasuk dalam kebijakan universal dan mempersatukan kaidah- kaidah yang di perlukan bagi kehidupan kolektif.
Warga negara yang baik dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
1.)Taat dan patuh dengan pemerintah atau pemimpin dalam hal kebaikan
Dari 'Ali r.a.:Rasulullah SAW mengutus pasukan tentara yang di percayakan pada seorang laki- laki. Kemudian komandannya memberi perintah untuk membuat api unggun. Dan setelah menyala, ia berkata pada anak buahnya "Masuklah kalian ke dalam api itu." Terdapat beberapa anak buahnya yang masuk ke dalam api itu tetapi sebagian ada yang berkata "Sesungguhnya, kita telah lari dari api (tidak perlu mematuhi perintah komandan)." Rasulullah mengetahui peristiwa ini dan bersabda "Andai kamu masuk ke dalam api itu kamu akan berada di dalamnya sampai hari kiamat." Rasulullah memberi pujian kepada kelompok yang tidak mematuhi perintah komandannya, beliau bersabda "Tidak boleh taat dalam hal maksiat kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan hanya dalam hal kebaikan." (HR.Muslim)
2.)Durhaka kepada pemerintahan Islam, sama dengan durhaka kepada Rasulullah
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad SAW : Bersabda "Barang siapa yang mematuhiku, maka sama halnya mematuhi Allah. Barang siapa yang durhaka padaku, maka sama halnya durhaka kepada Allah. Dan barang siapa yang mendurhakai pemerintahanku, berarti mendurhakaiku." (HR.Muslim)
3.)Taat dan patuh pada negara dan pemimpin yang bertaqwa.
Dari Yahya bin Husain: Saya pernah mendengar nenekku berkata, "Aku pergi naik haji bersama Rasulullah SAW saat haji wada'. Rasulullah SAW berpidato panjang lebar, antara lain sabdanya "Andaikan kalian diperintahkan oleh seorang budak kudung, yang memerintahkan kamu dengan Kitabullah Ta'ala, kamu wajib patuh dan setia kepadanya." (HR.Muslim)
4.)Tidak patuh terhadap pemimpin atau pemerintah dalam hal kemaksiatan.
Dari Ibn Umar r.a. dari Nabi Muhammad SAW: berasabda "Setiap orang muslim wajib patuh dan setia kepada pemimpinnya, dalam hal yang disukai maupun hal yang tidak disukai, kecuali dia mendapat perintah untuk mrlakukan hal yang berhubungan dengan maksiat. Jika diperintahkan untuk melakukan maksiat, dia tidak boleh patuh dan taat kepadanya." (HR.Muslim)
5.)Tetap taat dan patuh dengan pemerintah walaupun hak kita belum diberikan.
Dari Wa'il Al Hadhrami: Salamah bin Yazid Al Ju'fi bertanya kepada Rasulullah SAW Â "Wahai Nabi Allah, bagaimana pendapat engkau jika kami diperintahkan penguasa yang ingin menuntut hak mereka, sedangkan kami tidak diberi hak tersebut? Perintah apa yang engkau berikan kepada kami?" Salamah bertanya lagi,kemudian beliau berpaling lagi. Dia bertanya sampai dua kali atau tiga kali hingga Asyi'ats bin Qais menarik dia kemudian bersabda "Patuhlah dan setialah (kepada mereka). Sesungguhnya, kewajiban mereka itu dibebankan kepada mereka, sedangkan kewajibanmu itu dibebankan kepada dirimu sendiri." (HR.Muslim)
6.)Pejabat akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah.
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad SAW Â bersabda, "Pemimpin menjadi benteng pertahanan dari serangan musuh dan tempat berlindung diri. Apabila dia menyuruh bertakwa kepada Allah dan berlaku adil, maka dia akan mendapatkan pahala, dan apabila dia menyuruh untuk melakukan hal selain takwa, maka dia akan mendapat dosa yang harus di tanggung oleh dirinya sendiri." (HR.Muslim)
7.)Pemimpin yang adil akan mendapatkan kemuliaan.
Dari Abdullah bin Umar r.a., Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya orang- orang yang berlaku adil, pada hari kiamat akan berda diatas mimbar yang terbuat dari cahaya di sisi Allah, di kanan Tuhan Yang Maha Pemurah, dan kedua tangan Allah adalah kanan (baik dan tinggi kedudukannya). Mereka merupakan orang- orang yang berlaku adil kepada keluarganya, dan juga berlaku adil ketika melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya." (HR.Muslim)
8.)Dalam hal patuh, sesuai dengan kemampuan kita masing- masing.
Dari Ibn Umar r.a.: Kami berbaiat kepada Rasulullah SAW, untuk patuh dan setia, kemudian beliau bersabda "Sesuai dengan kemampuanmu." (HR.Muslim)
9.)Perangi atau lawan, pemimpin yang memecah belah umat.
Dari 'Arfajah r.a.: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda "Sungguh, akan terjadi beberapa bencana dan kerusuhan. Maka dari itu, barang siapa yang hendak memecah belah umat yang sudah bersatu padu, penggallah dia dengan pedang, jangan memandang siapapun dia."(HR. Muslim)
10.)Patuh dan taat kepada pemimpin yang pertama jika ada dua baiat.
Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a.: Rasulullah SAW bersabda, "Apabila telah dilantik dua orang khalifah, bunuhlah yang dibaiat belakangan itu." (HR. Muslim)
11.)Setiap permasalahan kembalikan kepada ajaran agama Islam.
Dari Tamin Al Dari r.a.: Nabi Muhammad SAW bersabda, "Agama itu nasihat." Kemudian kami bertanya, "Untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin pemimpin Islam, dan orang orang Islam pada umumnya." (HR. Muslim)