Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Kenapa Manusia Mempelajari filsafat?

18 Desember 2013   12:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:47 167 0
Kenapa Manusia Mempelajari filsafat? Beberapa orang berpendapat bahwa mempelajari filsafat itu membuang-buang waktu, karena di dalam filsafat tidak ada jluntrungannya, atau tidak ada hal yang jelas yang akan didapat. Yang lain juga berkata filsafat hanya mencari pembenaran untuk diri sendiri dan tidak ada manfaatnya. Positivism logis pun bersuara bahwa filsafat tidak dapat memberi pengetahuan realistis, filsafat hanya memberi klarifikasi dan justifikasi. Filosof analisis berpendapat fungsi filsafat ialah untuk menjadikan kita menjadi terang buat kita sendiri, tentang kepercayaan-kepercayaan dan problem-problem kita. Lalu apa yang menjadi tujuan dari filsafat? Khususnya filsafat manusia. Filsafat manusia adalah salah satu cabang dari filsafat yang membincangkan tentang manusia,disebut juga “filsafat antropologi” (philosophy of Man) atau disebut pula Anthropologia Metafisika atau psychologia Metafisika. Apa hakikat manusia itu sebenarnya? Dalam banyak pertanyaan, semuanya dapat disimpulkan dalam pertanyaan pokok: Bagaimanakah kodrat manusia? Apakah sifat-sifat manusia itu yang unik yang membedakannya dari semua makhluk-makhluk lainnya? Bagaimanakah hubungan Antara badan manusia dan jiwa manusia? Bagaimanamungkin manusia itu bebas merdeka untuk melakukan apa yang akan diperbuatnya? Apakah artinya kepribadian itu, idividualitas? Agar dapat hidup, orang harus berbuat sesuatu dan melakukan sesuatu. Apakah prinsip yang mengatur perbuatan manusia? Mengapa kita terikat dengan moral? Kita tidak hanya melihat dunia, orang lain disekitar kita dan diri kita sendiri, tetapi kita menilainya pula. Lalu kita menilai hidup manusia lebih tinggi daripada hidup tumbuh-tumbuhan atau kesehatan itu kita nilai lebih tinggi daripada kesakitan, kita lebih suka hidup terhormat daripada terhina, kita lebih senang hidup daipada mati. Jadi hidup kita berorientasikan kepada nilai-nilai. Selanjutnya apakah nilai itu, bagaimana kita mengetahuinya, bagaimanakah nilai itu dapat direalisasikan, nilai yang paling banyak kita gunakan adalah “baik-buruk”. Dalam kenyataannya semua kita nilai dengan ukuran tertentu. Itu karena kita yakin kita wajib berbuat baik dan menolak yang buruk. Kita mengetahui bahwa setiap filsafat mengandung secara eksplisit atau implisit suatu pandangan mengenai manusia, tentang manusia di kosmos, tentang hubungannya dengan dunia, dengan sesamanya manusia dan dengan transandensinya. Menurut Immanuel Kant, pertanyaan “siapa itu manusia ?” merupakan pertanyaan satu-satunya dari filsafat. Semua pertanyaan lain dapat dikembalikan kepada pertanyaan itu tadi. Ternyata pula bahwa manusia itu hidup dalam banyak dimensi sekaligus. Manusia adalah materi sekaligus hidup, badan dan jiwa, memiliki kehendak dan pengertian. Manusia itu merupakan seorang individu tetapi ia tak dapat terlepas darri orang lain(sosial). Dalam diri mansuia terapat pertemuan Antara kebebasan dan keharusan, Antara masa lampau yang tetap dan masa depan yang masih terbuka lebar. Semua dimensi, pikiran, kegiatan dan citra manusia berkumpul dan berakumulasi dalam satu kata yaitu kata “aku”. Kata “aku” itulah yang dipakai untuk titik simpul. Dari uraian di atas kita bisa mengintip sedikit tentang pentingnya mempelajari filsafat manusia. Mempelajari filsafat manusia berarti kita melihat pengetahuan yang sangat luas, dalam dan kritis yang menggambarkan esensi manusia. Ketika kita mengetahui diri kita yang sesungguhnya di dalam pemahaman tentang manusia yang menyeluruh. Pemahaman tersebut membantu kita mempermudah untuk mengambil keputusan-keputusan praktis dalam kehidupn sehari-hari. Manfaat lainnya mempelajari filsafat manusia adalahmencaari dan menemukan jawaban tentang siapakah manusia itu, akan tetapi filsafat tidak menawarkan jawaban yang tuntas (final) dan seragam tentang manusia. Banyak filsuf yang memiliki pertanyaan dan jawaban mereka yang berbeda-beda pula. Dalam filsafat dibedakan antar objek material dan objek formal. Objek material filsafat berarti apa yang dipandang dari pengetahuan dilsafat itu, yaitu segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat. Filsafat memiliki ranah yang sangat luas, yaitu meliputi segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui manusia. Objek material ilmu dan filsafat itu sama. Yang membedakan keduanya adalah objek formalnya atau sudut pandangnya, dari sudut mana ilmu itu dipandang. Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, garis besarnya ada 3 pokok permasalahan yaitu Hakikat Tuhan, hakikat alam dan Hakikat manusia. Objek formal filsafat adalah usaha untuk mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya) tentang objek material filsafat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun