adalah hal yang harus dipilih
biar tak salah arah menuju hilir
manjadikan tersasar tak ingatkan jejak kaki
terlebih menjadi kerasan
tak mau pulangkan diri
didasari lapar eksistensi
berbekalkan miskin toleransi
Kau ini statusnya subjek yang diajari
memiliki posisi yang tak bisa berdikari
sekalinya menemui kedunguan kawan yang dini
langsung fulgar menjatuhkan kawan walau sejati
cakap sekali seperti menteri
merasa benar seperti Sang Ilahi
dadanya makin busung
mencium busuk mati kawan sejati
putus tangannya
apalagi menolehinya
tak sudi jadi tekanan yang mantap
di dasar diri
Lalu apa?
kau ini anak biyungmu yang sedang lapar
tolonglah sesekali pasang kepalamu
laparmu untuk menyuap beberapa sendok nasi
pahami sesungguhnya apa yang harus ada dalam isi piringmu
berak nanti
biar hal-hal benar yang kau temui di kloset jambanmu
sudah baunya bikin mau mati
yang dimakan suka tak kau rebus dulu
mengapa?
Kau ini lupa apa yang menjadi dasar miskinmu
lalu apa yang sedang kau penuhi
pergi semua jati dirimu
miskinmu makin benar
makimu yang makin gentar
banggamu akan sebuah hasutan untuk tenar
sok menuntut wakil negeri yang kau jahanamkan
jambanmu makin lebar
kandungan sengatan amoniakmu datang mendoktrinkan hidung-hidung mahasiswa empuk sasaran
bodoh pengertian
fakir perbekalan