Di era digital yang semakin mendominasi, pencitraan politik telah mengalami transformasi signifikan, terutama melalui penggunaan media sosial. Politisi dan partai politik kini memanfaatkan platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok untuk membangun citra diri yang menarik dan relevan di mata publik. Dalam konteks ini, teknik-teknik pencitraan menjadi alat strategis yang memungkinkan mereka untuk menyampaikan pesan politik dengan cepat dan luas (Fitria Ulfarisa, 2024). Namun, di balik kemudahan akses informasi ini terdapat tantangan serius terkait dengan kualitas informasi yang disajikan dan dampaknya terhadap persepsi masyarakat. Pencitraan politik tidak hanya berfungsi untuk memperkuat identitas publik seorang politisi tetapi juga dapat menciptakan polarisasi opini di kalangan pemilih.
KEMBALI KE ARTIKEL