Pelanggaran HAM yang tak kunjung dituntaskan kerap kali meninggalkan luka yang mendalam di hati para korban dan keluarga mereka. Janji-janji pemerintah untuk menyelesaikan kasus-kasus tersebut sering kali hanya menjadi kata-kata kosong yang tidak pernah diwujudkan. Kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap ketidakadilan ini kemudian memicu munculnya gerakan-gerakan yang menuntut penegakan hak asasi manusia, salah satunya adalah "Aksi Kamisan." Gerakan ini menjadi salah satu bentuk perlawanan tanpa kekerasan, di mana para penyintas, keluarga korban, dan pendukung hak asasi manusia bersatu dalam keteguhan hati untuk menuntut keadilan dan memperjuangkan penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL