Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Mengenal School Gardening Berbasis Kokedama dengan Pemanfaatan Cocoffee sebagai Media Tanam bagi Siswa SMA

12 Agustus 2024   12:46 Diperbarui: 12 Agustus 2024   13:07 105 0
Selama beberapa dekade terakhir, kesadaran akan pentingnya mengajarkan siswa di luar kelas sebagai sarana untuk mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari telah meningkat di seluruh dunia. Ki Hajar Dewantara sebelumnya telah menekankan bahwa peserta didik perlu belajar di luar kelas. Pemerintah Indonesia pun merespons dengan mengembangkan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sebuah inisiatif lintas disiplin ilmu yang bertujuan mengamati dan memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan melalui pembelajaran berbasis karakter.
Salah satu program di bawah P5 yang menonjol adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengusung konsep School Gardening. Program ini melibatkan siswa dan guru dalam kegiatan berkebun di sekolah, menggabungkan pengetahuan alam, lingkungan, dan kesehatan. Tujuannya adalah memperkuat kompetensi siswa dalam Profil Pelajar Pancasila, memungkinkan mereka "mengalami pengetahuan" dan mengaitkannya dengan lingkungan sekitar.

School Gardening bukan hanya kegiatan berkebun biasa, tetapi juga merupakan pengembangan dan aplikasi dari berbagai materi pembelajaran. Program ini mencakup konsep pertanian dan keterampilan yang terintegrasi dengan mata pelajaran seperti matematika, sains, seni, dan kesehatan. Pembelajaran berbasis taman ini menekankan pengalaman praktis, memungkinkan siswa untuk mengaitkan teori yang dipelajari di kelas dengan aplikasi nyata di taman sekolah (Green Heart Education, 2007).

Pembelajaran berbasis taman tidak hanya terbatas pada mata pelajaran tertentu, melainkan mencakup disiplin ilmu seperti IPA, lingkungan alam, seni, dan matematika. Dengan menghadirkan pengalaman langsung di taman sekolah, siswa dapat mengasah pemikiran rasional mereka dan mengintegrasikan berbagai konsep sains, matematika, dan seni bahasa. Beberapa sekolah yang telah mengimplementasikan pembelajaran berbasis taman melihat dampak positif yang signifikan, terutama pada hasil akademik siswa dalam mata pelajaran sains, matematika, dan seni bahasa. Taman sekolah juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional siswa, merangsang semangat belajar, dan meningkatkan prestasi akademik mereka (William & Dixon, 2013). Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengenalkan school gardening  adalah dengan melakukan praktek pembuatan kokedama.

Kokedama adalah teknik menanam tanaman dalam bola tanah yang dibungkus dengan moss dan diikat dengan tali. Secara terminologi, kokedama terdiri dari kata “koke” yangberarti lumut/moss dan “dama” yang berarti bola/ball.Sehingga kokedama biasa disebut bola lumut, atau dalamartian yang lebih luas yaitu tanah yang dibentuk seperti boladan dibungkus dengan lumut. Teknik kokedama adalahsuatuteknik bertanam dari Jepang yang menggunakan lumutsebagai media tanam dan berbentuk bola. Teknik ini bisadikatakan sebagai salah satu bentuk pengemasan tanamanhias yang dapat menggantikan pot sebagai wadah, sehinggateknik ini dapat dikatakan potless atau tanpa pot. Pengemasantersebut mengadopsi cara tanam masyarakat Jepang yangterkenal dengan bonsainya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun