Namun, kini berbeda. Arsenal justru menjadi salah satu "penyumbang terbesar" untuk timnas Inggris (bersama Liverpool) . Nama-nama seperti: Alex Oxlade-Chamberlain, Carl Jenkinson, Theo Walcott, Jack Wilshere, Kierran Gibbs, Calum Chambers, hingga yang teranyar: Danny Welbeck, menjadi nama-nama reguler dalam timnas Inggris. Bahkan, tidak jarang mereka menjadi starter di pertandingan The Three Lions.
Ada satu hal positif yang akan diterima oleh Timnas Inggris dengan adanya fenomena ini. Sang pelatih, Roy Hodgson, nampaknya tidak perlu terlalu pusing meramu formasi yang tepat. Karena mereka terbiasa bermain bersama di satu klub, dan hal tersebut membuat visi dan karakter permainan mereka menjadi mirip. Hal yang sama ketika pemain Barcelona mendominasi timnas Spanyol, dan pemain Bayern Munchen mendominasi timnas Jerman.
Lalu? Apakah hal itu menjamin kejayaan bagi kedua pihak? (Arsenal & timnas Inggris). Jawabannya: "belum tentu". Namun, faktor psikologi dan kedekatan menjadi salah satu hal penting keberhasilan sebuah kerja sama tim. Ketika mereka bekerja sama dengan orang-orang yang lebih akrab dan dekat, tentu hasilnya akan menjadi lebih maksimal.
Semalam, timnas Inggris berhasil mengalahkan Swiss 2-0 dengan sangat meyakinkan, lewat gol-gol Danny Welbeck. Pemandangan yang menarik adalah ketika Welbeck merayakan golnya dengan malah berlari ke kerumunan pemain cadangan Inggris yang sedang pemanasan, dan memeluk mereka dengan gembira. "mereka"? ya... Welbeck memilih untuk merayakan golnya dengan Oxlade-Chamberlain, dan Calum Chambers di pinggir lapangan, dan larut dengan kegembiraan bersama rekan-rekan setimnya. Tim Inggris, dan Tim Arsenal.