Salah satu tren yang menarik adalah penurunan penggunaan mesin pencarian seperti Google dan meningkatnya ketergantungan pada platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Mengapa fenomena ini terjadi? Dalam tulisan ini akan mengupas alasan di balik perubahan ini dan apa dampaknya bagi cara kita mengakses informasi.
1. Informasi Lebih Visual dan Interaktif
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang tumbuh dalam budaya visual. Media sosial seperti Instagram dan TikTok menawarkan konten yang disajikan secara visual dan interaktif, yang lebih menarik bagi mereka dibandingkan hasil pencarian teks di Google.
Misalnya, ketika mencari tutorial, mereka cenderung memilih video pendek yang langsung menunjukkan langkah-langkahnya daripada membaca artikel panjang.
Konten berbasis video juga lebih mudah dipahami dan cepat dikonsumsi. Platform seperti TikTok dan YouTube memudahkan Gen Z untuk mempelajari sesuatu dengan menonton demonstrasi langsung, yang lebih sesuai dengan gaya belajar mereka yang cenderung audio-visual.
2. Pencarian Berbasis Rekomendasi Sosial
Salah satu alasan utama mengapa Google mulai ditinggalkan adalah karena generasi Z lebih percaya pada rekomendasi sosial. Alih-alih membaca ulasan atau artikel di Google, mereka lebih suka mencari opini dan rekomendasi langsung dari komunitas atau influencer yang mereka percayai di media sosial.
Menurut survei, banyak anggota Gen Z merasa bahwa konten yang dibagikan oleh sesama pengguna di media sosial lebih autentik dan relevan daripada hasil pencarian di Google, yang sering kali didominasi oleh iklan atau konten berbayar. Mereka lebih tertarik pada ulasan dari pengguna lain yang memberikan pengalaman langsung.
3. Hasil Pencarian yang Lebih Terpersonalisasi
Algoritma media sosial didesain untuk memberikan hasil yang sangat terpersonalisasi berdasarkan perilaku dan preferensi pengguna.
Di TikTok, misalnya, halaman "For You" menampilkan konten yang relevan dengan minat pengguna, memungkinkan mereka menemukan informasi tanpa perlu melakukan pencarian langsung.
Ini berbeda dengan Google, di mana pengguna harus lebih aktif mencari dan menyaring hasil yang muncul dari berbagai sumber.
Generasi Z merasa bahwa platform media sosial lebih "memahami" mereka dan kebutuhannya, sehingga lebih nyaman menggunakan aplikasi seperti Instagram atau TikTok untuk mencari inspirasi fashion, tren kecantikan, hingga tempat makan baru.
4. Kemudahan dalam Konsumsi Konten Cepat
Salah satu kelebihan media sosial adalah formatnya yang memungkinkan pengguna mendapatkan informasi dengan cepat dan singkat.
Konten di TikTok, misalnya, dibatasi hingga 3 menit (atau bahkan lebih pendek), sehingga informasi bisa langsung dicerna dalam waktu singkat. Ini cocok dengan pola pikir Gen Z yang terbiasa dengan konsumsi konten cepat dan multitasking.
Di sisi lain, hasil pencarian Google sering kali mengarahkan pengguna ke artikel atau halaman yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dibaca dan dipahami. Bagi generasi yang lebih suka kecepatan, media sosial menjadi pilihan yang lebih efisien.
5. Peran Influencer dalam Pencarian Informasi
Generasi Z sangat dipengaruhi oleh kehadiran influencer dalam berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari gaya hidup, fashion, hingga produk yang mereka beli.
Influencer di media sosial tidak hanya menjadi sumber hiburan, tetapi juga sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan.
Sementara Google menawarkan hasil pencarian yang dihasilkan oleh algoritma, media sosial menawarkan opini dan konten dari influencer yang sudah dipercaya oleh para pengikutnya.
Ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa generasi Z lebih memilih media sosial, karena mereka dapat langsung terhubung dengan tokoh yang mereka kagumi dan mempercayai rekomendasi mereka.
6. Kurangnya Relevansi Hasil Pencarian Google
Algoritma Google sering kali menampilkan hasil yang dioptimalkan untuk SEO, yang tidak selalu relevan dengan apa yang dicari oleh pengguna muda.
Generasi Z merasa bahwa hasil pencarian di Google sering kali tidak sesuai dengan harapan mereka atau terlalu umum.
Hal Ini mendorong mereka untuk beralih ke media sosial di mana hasil pencarian lebih sesuai dengan minat mereka dan dirancang untuk lebih spesifik serta relatable.
Selain itu, beberapa hasil pencarian Google diisi dengan iklan atau halaman yang berisi banyak keyword tetapi sedikit konten bermanfaat, sehingga mereka merasa lebih nyaman mencari jawaban di media sosial.
7. Konten yang Lebih Up-to-Date di Media Sosial
Salah satu keunggulan media sosial adalah kecepatan dalam memperbarui konten. Tren baru, berita, atau inovasi terbaru sering kali pertama kali muncul di platform seperti Twitter, Instagram, atau TikTok sebelum diulas oleh media tradisional atau ditampilkan di hasil pencarian Google.
Generasi Z yang selalu ingin up-to-date dengan tren terkini lebih memilih mengandalkan media sosial karena mereka merasa informasi yang mereka terima lebih cepat dan relevan.
Generasi Z semakin meninggalkan Google sebagai mesin pencarian utama mereka dan beralih ke media sosial karena preferensi mereka terhadap konten visual, interaktif, dan terpersonalisasi.
Platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube menawarkan cara yang lebih cepat, relevan, dan autentik untuk mencari informasi.
Bagi generasi yang tumbuh dalam dunia digital, media sosial menjadi sumber utama untuk mendapatkan rekomendasi, mempelajari tren terbaru, dan terhubung dengan konten yang relevan.
Referensi:
1. Sprout Social. (2022). The Social Media Preferences of Generation Z.
2. Hootsuite. (2023). Why Gen Z is Turning to TikTok for Search Over Google.
3. Pew Research Center. (2021). How Teens and Young Adults Use the Internet for Socializing and Information Seeking.
4. Business Insider. (2022). Gen Z Is Ditching Google Search for Social Media Like TikTok.